ISLAMTODAY ID-Artikel ini ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com dengan judul China Deems Australia ‘No Longer Peaceful’, But Now “Saber Wielding” After Sub Deal.
Penjabat duta besar China untuk Australia, Wang Xining, mengatakan dengan mencari kapal selam nuklir di bawah pakta militer AUKUS, Australia akan beralih ke “penggunaan pedang” daripada menjadi “pembela perdamaian”.
Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian yang diterbitkan pada hari Kamis (18/11), Wang mengatakan bahwa dia dulu memandang Australia sebagai negara yang cinta damai, tetapi sekarang karena Australia sedang mencari kapal selam bertenaga nuklir yang dirancang untuk serangan jarak jauh, pandangan itu telah berubah.
“Jadi siapa yang akan Anda serang? Anda bukan lagi pecinta perdamaian, pembela perdamaian, Anda menjadi pengguna pedang dalam bentuk tertentu,” ujarnya, seperti dilansir dari ZeroHedge, Jumat (19/11).
Di bawah kesepakatan AUKUS, pakta tiga arah antara Inggris, AS, dan Australia, Canberra tidak akan mendapatkan kapal selam nuklir sampai setidaknya akhir tahun 2030-an.
Tetapi pakta itu merupakan tanda bahwa Australia mengikuti AS dan kekuatan Barat lainnya dalam kampanye melawan China, dan para pejabat Australia telah meningkatkan retorika mereka.
“Tidak ada kapasitas nuklir, secara teknologi, di Australia, yang akan menjamin Anda akan bebas masalah, Anda akan bebas insiden,” ungkap Wang lebih lanjut.
“Dan jika terjadi sesuatu, apakah para politisi siap untuk meminta maaf kepada orang-orang di Melbourne dan di Adelaide?”
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton memberi isyarat bahwa Australia bersedia mengikuti AS dalam perang melawan China atas Taiwan.
Dutton mengatakan akan “tidak terbayangkan” bagi Australia untuk tidak bergabung dengan AS jika mengambil tindakan untuk membela Taiwan jika terjadi invasi China.
Menanggapi Dutton, Wang mengatakan para pejabat Australia seharusnya tidak melakukan “apa pun yang akan mengarah pada keadaan hubungan kita yang lebih suram.”
Bulan lalu, mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengunjungi Taiwan. Wang mengatakan kunjungan ini “sangat disayangkan” dan tidak untuk kepentingan Australia.
“Sebenarnya, sangat menyakitkan melihat politisi tingkat tinggi seperti itu akan terlibat dalam sesuatu yang tidak melayani kepentingan Australia, karena saya pikir itu melayani kepentingan Australia dan China untuk tetap berpegang pada kebijakan satu China dan membuat hubungan kami sebebas mungkin tanpa masalah,” ujar Wang.
(Resa/ZeroHegde/The Guardian)