ISLAMTODAY ID-Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan varian baru menyebar bahkan di negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi atau di daerah dengan pemulihan penting dari Covid-19.
Varian Omicron dari coronavirus telah terdeteksi di 89 negara, dan kasus yang melibatkan varian tersebut berlipat ganda setiap 1,5 hingga 3 hari di tempat-tempat dengan transmisi komunitas dan bukan hanya infeksi yang didapat di luar negeri.
Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan jumlahnya pada hari Sabtu (18/12), mencatat bahwa Omicron menyebar dengan cepat bahkan di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi atau di mana sebagian besar populasi telah pulih dari Covid-19.
Pertanyaan besar lainnya tentang Omicron masih belum terjawab, termasuk seberapa efektif masing-masing vaksin Covid-19 yang ada untuk melawannya.
“Data konklusif juga belum ada tentang seberapa sakit Omicron membuat pasien Covid-19,” ujar badan kesehatan itu, seperti dilansir dari TRTWorld, Ahad (19/12).
“Keuntungan pertumbuhan substansial” Omicron atas varian Delta berarti kemungkinan akan segera menyusul Delta sebagai bentuk dominan virus di negara-negara di mana varian baru menyebar secara lokal, badan kesehatan PBB juga menyatakan.
Masih belum jelas apakah pertumbuhan kasus Omicron yang cepat adalah karena varian menghindari kekebalan yang ada, secara inheren lebih menular daripada varian sebelumnya, atau kombinasi keduanya, ujar WHO.
Sementara itu, WHO pertama kali melabeli Omicron sebagai varian kekhawatiran pada 26 November lalu.
(Resa/TRTWorld)