ISLAMTODAY ID-Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintah sedang menyajikan alternatif keuangan baru untuk tabungan warga dalam upaya menenangkan kekhawatiran mereka atas nilai tukar yang telah mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengumumkan langkah-langkah yang bertujuan melindungi rakyat negara itu dari biaya hidup yang tinggi.
Tidak ada warga negara Turki yang harus memindahkan tabungan mereka dari lira Turki ke mata uang asing, ungkap Erdogan setelah memimpin rapat Kabinet di ibu kota Ankara pada hari Senin (20/12).
Pemerintah sedang menyajikan alternatif keuangan baru untuk tabungan warga untuk menenangkan kekhawatiran mereka atas nilai tukar – yang telah mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir, ujar Erdogan.
“Bagi perusahaan pengekspor yang kesulitan menyajikan harga karena fluktuasi kurs valuta asing, akan diberikan kurs masa depan melalui Bank Sentral,” ungkapnya, seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (21/12).
Dia juga mengatakan penghentian (pengurangan) pembayaran dividen perusahaan juga akan diturunkan menjadi 10 persen.
Tarif subsidi negara pada sistem pensiun pribadi akan dinaikkan secara signifikan dari 5 persen menjadi 30 persen untuk meningkatkan daya tariknya, katanya.
Nilai Tukar Melambung
Pengumuman Erdogan datang di tengah kenaikan harga dan melonjaknya nilai tukar karena pemerintah mengejar “model ekonomi baru,” yang menentang suku bunga tinggi.
Pejabat pemerintah mengatakan nilai tukar mengabaikan fundamental ekonomi Turkiye yang kuat dan menyalahkan harga tinggi pada penimbun dan faktor global.
Sementara itu, menurut Erdogan bahwa manfaat pendekatan baru Turkiye akan menjadi jelas dalam tiga hingga enam bulan ke depan.
(Resa/TRTWorld)