ISLAMTODAY ID-Minggu ini Angkatan Laut AS mengumumkan bahwa mereka menyita sekitar 1.400 senapan serbu AK-47 dan 226.600 butir amunisi dari kapal penangkap ikan “tanpa kewarganegaraan” setelah dicegat di Laut Arab Utara berdasarkan aktivitas mencurigakan, yang mengarah pada “pengangkatan verifikasi bendera “.
Senjata dan amunisi terlarang itu kemudian dipindahkan ke kapal perusak berpeluru kendali USS O’Kane.
Kelima penumpang tersebut dilaporkan berkewarganegaraan Yaman.
Laporan selanjutnya menunjukkan itu mungkin operasi penyelundupan Iran ke Yaman yang dilanda perang, di mana pemberontak Syiah Houthi yang didukung Teheran selama setengah dekade telah memerangi koalisi Saudi-UEA yang juga telah lama menikmati dukungan dari Pentagon.
The Associated Press pada hari Kamis (23/12) menjelaskan bahwa sejumlah besar senjata sedang “diselundupkan oleh kapal penangkap ikan dari Iran yang kemungkinan menuju Yaman yang dilanda perang”.
Langkah ini terjadi setelah Armada ke-5 Angkatan Laut Bahrain mengeluarkan pernyataan blak-blakan yang tidak biasa yang menunjuk langsung ke Iran, mengingat kapal yang berlayar di sepanjang rute “secara historis digunakan untuk memperdagangkan senjata secara tidak sah ke Houthi di Yaman,” menurut pernyataan militer AS.
“Pasokan, penjualan, atau transfer senjata langsung atau tidak langsung ke Houthi melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB dan sanksi AS,” ungkap Armada ke-5, seperti dilansir dari ZeroHedge, Jumat (24/12).
Setelah kargo dan awak dipindahkan, dengan warga negara Yaman dilaporkan diangkut kembali ke negara asal mereka, kapal tersebut dinyatakan berpotensi membahayakan pelayaran komersial di daerah tersebut dan ditenggelamkan.
Sementara itu, meskipun Biden White House berjanji untuk mencoba mengakhiri perang di Yaman, yang oleh PBB selama dua tahun terakhir dijuluki sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia, mengingat kematian massal warga sipil dan kelaparan di tengah perang udara Saudi yang tak henti-hentinya, telah meningkat selama seminggu terakhir.
Secara khusus, Saudi dituduh melakukan serangan udara yang disengaja di bandara internasional utama Yaman di ibu kota Sanaa, yang mengakibatkan kerusakan parah.
Namun, Riyadh mengklaim bahwa itu adalah target yang sah yang digunakan oleh Houthi untuk melancarkan dan meluncurkan serangan lintas batas.
Dalam beberapa hari terakhir telah tersebar luas laporan bahwa Saudi menggenjot serangan udara mereka di berbagai bagian Yaman.
Namun secara umum media AS diam tentang perang udara yang terus berlanjut.
(Resa/ZeroHedge)