ISLAMTODAY ID-NASA telah meminta bantuan para teolog untuk memeriksa bagaimana dunia akan bereaksi jika kehidupan ditemukan di planet lain dan apa dampak penemuan semacam itu terhadap kepercayaan yang dipegang teguh tentang keilahian dan penciptaan.
Badan antariksa AS sejauh ini telah merekrut sekitar 24 sarjana untuk berpartisipasi dalam program di Pusat Penyelidikan Teologi (CTI) Universitas Princeton di New Jersey.
Pusat tersebut – yang menerima hibah NASA senilai USD 1,1 juta pada tahun 2014 – berupaya membangun “jembatan pemahaman” antara akademisi dari berbagai disiplin ilmu, ilmuwan, dan pembuat kebijakan tentang “keprihatinan global”.
Menurut Daily Mail, program ini tampaknya ditujukan untuk menjawab pertanyaan gambaran besar seperti “apa itu hidup? Apa artinya hidup? Di mana kita menarik garis antara manusia dan alien? Apa kemungkinan kehidupan makhluk hidup di tempat lain?”
Pekan lalu, Direktur CTI Will Storrar mengatakan kepada The Times bahwa tujuan NASA untuk program ini adalah “beasiswa serius yang diterbitkan dalam buku dan jurnal” untuk mengatasi “keajaiban dan misteri yang mendalam dan implikasi dari menemukan kehidupan mikroba di planet lain”.
“Kita mungkin tidak menemukan kehidupan selama 100 tahun. Atau kita mungkin akan menemukannya minggu depan,” ujar seorang pakar NASA kepada surat kabar tersebut, seperti dilansir dari RT, Sabtu (25/12)
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa departemen “astrobiologi” yang berkembang di badan tersebut telah mencari jawaban baru untuk pertanyaan kuno selama sekitar 25 tahun.
Di antara mereka yang telah berpartisipasi dalam program CTI adalah Andrew Davison, seorang imam dan teolog di Universitas Cambridge yang memegang gelar PhD di bidang biokimia.
Davison, yang merupakan bagian dari kohort program tahun 2016-2017, mencatat dalam postingan blog bahwa “tradisi agama” merupakan “fitur penting tentang bagaimana umat manusia akan bekerja melalui konfirmasi kehidupan semacam itu di tempat lain”.
Karena itu, fitur [agama] sebagai bagian dari tujuan berkelanjutan NASA untuk mendukung pekerjaan pada ‘implikasi sosial dari astrobiologi,’ bekerja dengan berbagai organisasi mitra.
Tokoh agama lainnya, termasuk Uskup Buckingham Alan Wilson, Rabi Jonathan Romain dari Sinagog Maidenhead, dan Imam Qari Asim dari Masjid Makkah di Leeds, mengatakan kepada The Times bahwa ajaran Kristen, Yahudi, dan Islam tidak akan terpengaruh oleh penemuan kehidupan alien.
Sementara itu, Carl Pilcher, mantan kepala Institut Astrobiologi NASA, mengatakan bahwa badan tersebut “memberikan penekanan yang meningkat pada pertanyaan-pertanyaan yang sebelum abad ke-20 sebagian besar merupakan pelestarian filsafat, teologi, dan agama”.
(Resa/RT/Daily Mail)