ISLAMTODAY ID-Penggabungan militer dari enam negara bekas Soviet akan mengirim “pasukan penjaga perdamaian” ke Kazakhstan di mana dikatakan kerusuhan itu disebabkan oleh “gangguan luar.”
Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Moskow dari enam negara bekas Soviet akan mengirim “pasukan penjaga perdamaian” ke Kazakhstan yang dilanda kerusuhan, ujar ketua aliansi itu.
Ketua, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, mengatakan pada hari Kamis (6/1) bahwa CSTO telah memutuskan untuk mengirim “pasukan penjaga perdamaian kolektif” ke negara bekas Soviet “untuk jangka waktu terbatas untuk menstabilkan dan menormalkan situasi di negara ini” yang disebabkan oleh “gangguan luar”.
Upaya Kazakhstan Cari Bantuan
Sebelumnya, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan negaranya diserang oleh “teroris” dan meminta bantuan aliansi militer yang dipimpin Rusia, setelah protes massal menjerumuskan negara itu ke dalam kekacauan.
Lama dipandang sebagai salah satu republik bekas Soviet yang paling stabil di Asia Tengah, Kazakhstan yang kaya energi menghadapi krisis terbesarnya dalam beberapa dasawarsa setelah pengunjuk rasa yang marah atas kenaikan harga bahan bakar menyerbu gedung-gedung pemerintah.
Presiden Tokayev mengatakan dia telah mengajukan banding ke CSTO, yang mencakup lima negara bekas Soviet lainnya, untuk memerangi apa yang dia sebut “kelompok teroris” yang dia klaim “menerima pelatihan ekstensif di luar negeri”.
“Mereka merebut gedung dan infrastruktur dan, yang paling penting, merebut tempat di mana senjata kecil berada,” ujarnya dalam pidatonya kepada negara Kamis (6/1) pagi, seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (6/1).
Dia menambahkan bahwa mereka juga telah menyita lima pesawat di bandara di kota terbesar Almaty dan mengatakan bahwa angkatan udara Kazakhstan terlibat dalam “pertempuran keras” di dekat kota.
“Saya berniat untuk bertindak sekuat mungkin… Bersama-sama kita akan mengatasi periode hitam ini dalam sejarah Kazakhstan,” ungkapnya.
Protes menyebar ke seluruh negara berpenduduk 19 juta minggu ini dalam kemarahan atas kenaikan harga bahan bakar gas cair Tahun Baru, yang secara luas digunakan untuk bahan bakar mobil di bagian barat negara itu.
Ribuan orang turun ke jalan di Almaty dan di provinsi barat Mangystau, mengatakan kenaikan harga tidak adil mengingat cadangan energi besar eksportir minyak dan gas Kazakhstan.
(Resa/TRTWorld)