ISLAMTODAY ID-Kebakaran yang menghanguskan 1.200 rumah, merugikan sekitar 5.000 orang terjadi di Cox’s Bazar Bangladesh.
Kebakaran telah melanda sebuah kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh selatan, menghancurkan tenda dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal, menurut pejabat dan saksi.
Sekitar 1.200 rumah terbakar pada hari Ahad (9/1), menurut Kamran Hossain, juru bicara Batalyon Polisi Bersenjata, yang mengepalai keamanan di kamp tersebut.
Kebakaran itu menyebabkan lebih dari 5.000 orang kehilangan tempat tinggal, ujarnya.
Tidak ada laporan segera mengenai korban dalam kebakaran yang melanda Camp 16 di Cox’s Bazar, sebuah distrik perbatasan tempat lebih dari satu juta pengungsi Rohingya tinggal.
Api mulai menyala pada pukul 16:40 (10.40 GMT) dan berhasil dikendalikan sekitar pukul 18:30, ungkap Hossain kepada AFP.
Video kobaran api yang menjalar melalui shelter yang terbuat dari bambu dan terpal dibagikan di media sosial.
‘Aku Kehilangan Mimpiku’
Abdur Rashid, 22, mengatakan api begitu besar sehingga dia lari menyelamatkan diri karena rumah dan perabotannya dilalap api.
“Semua yang ada di rumah saya terbakar. Bayi dan istri saya keluar. Ada banyak barang di rumah,” ujarnya, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (10/1).
“Saya menghemat 30.000 taka (350 dolar) dari bekerja sebagai buruh harian. Uang itu dibakar dalam api. Saya sekarang berada di bawah langit terbuka. Saya kehilangan mimpi saya.”
Kobaran api lain mengoyak pusat perawatan Covid-19 untuk para pengungsi di distrik itu pada Ahad (9/1) lalu. Tidak ada korban jiwa.
Selain itu, kebakaran dahsyat Maret lalu di Balukhali di Cox’s Bazar, kamp pengungsi terbesar di dunia, menewaskan sedikitnya 15 pengungsi dan membakar lebih dari 10.000 gubuk.
Mohammad Yasin, 29, mengeluhkan kurangnya peralatan keselamatan kebakaran di kamp-kamp.
“Kebakaran sering terjadi di sini. Tidak mungkin kami memadamkan api. Tidak ada air. Rumah saya terbakar. Banyak dokumen yang saya bawa dari Myanmar juga ikut terbakar. Dan di sini dingin,” ungkapnya.
(Resa/TRTWorld/AFP)