ISLAMTODAY ID-Para pemimpin ECOWAS telah memutuskan untuk menutup perbatasan dengan Mali dan menjatuhkan sanksi ekonomi sebagai tanggapan atas penundaan yang “tidak dapat diterima” oleh negara itu dalam mengadakan pemilihan yang dijanjikan.
Para pemimpin Afrika Barat telah sepakat untuk menjatuhkan sanksi “sangat keras” terhadap Mali setelah penguasa militer negara itu menunda kembalinya pemerintah sipil ke pemerintahan sipil.
Para pemimpin Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) menyetujui langkah-langkah tersebut pada hari Ahad (9/1), selama pertemuan luar biasa dari blok tersebut di Ghana.
Blok itu akan menutup perbatasan dengan Mali dan memberlakukan sanksi ekonomi yang ketat sebagai tanggapan atas penundaan yang “tidak dapat diterima” oleh negara itu dalam mengadakan pemilihan yang dijanjikan setelah kudeta militer 2020, ungkap organisasi itu.
Langkah ini merupakan pengerasan signifikan dari sikap ECOWAS di Mali, yang otoritas sementaranya telah mengusulkan untuk mengadakan pemilihan pada Desember 2025 alih-alih Februari ini seperti yang disepakati semula.
Dalam sebuah komunike yang dikeluarkan setelah KTT darurat di ibukota Ghana Accra, ECOWAS mengatakan bahwa jadwal yang diusulkan untuk transisi kembali ke aturan konstitusional sama sekali tidak dapat diterima.
Jadwal ini “berarti bahwa transisi militer tidak sah Pemerintah akan menyandera orang Mali,” ungkapnya, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (10/1).
Sanksi Terhadap Mali
Blok 15-anggota mengatakan telah setuju untuk menjatuhkan sanksi tambahan dengan segera.
Langkah ini termasuk penutupan perbatasan darat dan udara anggota dengan Mali, penangguhan transaksi keuangan yang tidak penting, dan pembekuan aset negara Mali di bank komersial ECOWAS dan oleh bank sentral dari delapan negara zona franc CFA Afrika Barat.
Tidak ada tanggapan segera dari pihak berwenang Mali, yang menyalahkan penundaan itu sebagian pada tantangan untuk mengorganisir pemungutan suara yang kuat secara demokratis di tengah pemberontakan dengan kekerasan.
Di bawah sanksi sebelumnya, keanggotaan ECOWAS Mali ditangguhkan dan anggota otoritas transisi serta kerabat mereka dikenai larangan bepergian dan pembekuan aset.
Langkah-langkah baru akan dicabut secara bertahap hanya setelah jangka waktu pemilihan yang dapat diterima diselesaikan dan kemajuan dibuat untuk mengimplementasikannya, kata ECOWAS.
(Resa/TRTWorld)