ISLAMTODAY — Kandidat presidden dari kubu konservatif partai oposisi utama Korea Selatan meyakini bahwa perdamaian hanya dapat dicapai melalui “kekuatan yang luar biasa”
Kandidat presiden partai oposisi itu menyatakan ancaman perang terhadap Korea Utara
Kandidat presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menegaskan kembali janjinya untuk memastikan negara mengembangkan kemampuan untuk melakukan serangan pendahuluan terhadap Korea Utara jika memilih untuk menggunakan senjata nuklirnya.
Yoon Suk-yeol, yang mencalonkan diri dalam pemilihan Maret ini untuk Partai Kekuatan Rakyat negara itu – partai terbesar kedua di Majelis Nasional – mengunggah pernyataannya melalui Facebook pada hari Senin (17/1) tak lama setelah Pyongyang melakukan uji coba rudal balistik keempatnya dalam beberapa pekan terakhir.
Politisi konservatif itu menggambarkan langkah itu sebagai “provokasi” dan bersumpah untuk melakukan segalanya untuk melindungi rakyat Republik Korea (ROK) dari ancaman nuklir dan rudal yang datang dari musuh bebuyutannya jika dia terpilih sebagai presiden.
“Kami akan mengamankan kemampuan serangan pendahuluan” untuk mencegah potensi serangan nuklir oleh Pyongyang,” imbuh pria berusia 61 tahun itu.
“Perdamaian adalah hasil dari kekuatan yang luar biasa,” tegas Yoon Suk-yeol bersikeras, dilansir dari RT.
Menurutnya, Seoul harus dipersenjatai dengan rudal ultra-presisi dan hipersonik, meningkatkan pertahanan rudalnya, termasuk dengan senjata laser, dan mengembangkan kemampuan pengawasan untuk memantau wilayah Korea Utara.
Yoon Suk-yeol pertama kali melontarkan gagasan serangan pendahuluan terhadap Korea Utara pekan lalu, setelah uji coba rudal hipersonik Pyongyang.
Saingan utamanya Lee Jae-myung dari Partai Demokrat yang berkuasa menuduh Yoon sedang membakar “populisme keamanan yang sangat berbahaya” karena memilih memainkan kartu isu Korea Utara untuk meraup suara.
“Pernyataan kandidat konservatif itu, termasuk gagasan serangan pendahuluan, “meningkatkan risiko perang” dan “dapat memicu provokasi Korea Utara,” tulis Lee Jae-myung melalui Facebook, Ahad (16/1). [IZ]