ISLAMTODAY ID – Seorang pengintai kapal di Istanbul mengatakan kemungkinan perang Rusia di Ukraina akan tercermin dalam lebih sedikit kapal yang pergi ke selatan melalui Bosphorus, lapor Al Jazeera.
“Setiap hari, saya mengikuti setiap kapal militer yang pergi ke Ukraina, untuk melihat siapa yang mengirim pesan apa,” ujar analis geopolitik dan pengintai kapal, Yoruk Isik, seperti dilansir dari MEMO, Senin (24/1).
Menurut laporan itu, pengintai kapal Istanbul, pada usia 50 tahun, memantau pergerakan perang.
Ketika Anda menjalani hidup Anda di Istanbul, ada sub-lapisan dari peristiwa-peristiwa ini dan perang kapal yang terjadi secara harfiah tepat di sebelah Anda dan sebagian besar penduduk Istanbul ini, di hari sibuk mereka, tidak begitu menyadarinya.
Laporan itu mengatakan kapal militer tidak selalu menyalakan pemancarnya, jadi Isik harus kreatif: memeriksa webcam publik yang dipasang di sepanjang pantai, atau Instagram atau pos media sosial visual lainnya yang sering kali secara kebetulan menyertakan kapal perang yang melintas di latar belakang.
Dilaporkan, pada tahun 2021, misalnya, pengintai kapal mencatat 50 kapal perang Rusia pergi ke selatan ke Mediterania dan 43 ke utara ke Laut Hitam.
Tiga belas kapal perang AS pergi ke Laut Hitam, sementara 12 meninggalkannya ke Mediterania.
Terlepas dari posisi geopolitiknya, Turki memiliki dua alasan untuk tidak ikut campur dalam perang atas Ukraina.
Jutaan turis Rusia mengunjungi Turki setiap tahun, dan sebagian besar gas alam Turki diimpor dari Rusia, tambah laporan itu.
(Resa/MEMO/Al Jazeera)