ISLAMTODAY ID –Hujan salju lebat yang jarang terjadi menutupi Yerusalem dan daerah perbukitan di Tepi Barat yang diduduki semalam hingga Kamis (27/1), menutup jalan dan sekolah, lapor Reuters.
Para penyembah harus berjalan dengan susah payah melalui beberapa inci salju untuk mencapai tempat-tempat suci di Kota Tua yang bertembok di Yerusalem, termasuk Dome of the Rock yang tertutup salju.
Salju tebal jarang terjadi di kota, jadi anak-anak pergi ke jalan-jalan untuk melihat serpihan-serpihan itu berjatuhan dan saling melempar bola salju.
Abed Shabany, 39, membawa kedua putranya bermain di sebuah bukit yang menghadap ke Yerusalem.
Saat ia membalikkan Jeep-nya melalui beberapa inci lumpur, orang tua lain terus menyeduh kopi hangat di tabung gas di sepatu bot mobil mereka.
“Saya belum pernah melihat yang seperti ini selama bertahun-tahun,” ujarnya, seperti dilansir dari MEMO, Kamis (27/1).
“Tidak ada sekolah hari ini, jadi aku hanya berkeliling dengan anak-anak membuat manusia salju dan bola salju. Kupikir itu pertanda baik. Ini akan menjadi tahun yang baik, kuharap.”
Pemetik ceri kotamadya berada di pusat kota, menggergaji cabang-cabang yang patah dan berbahaya, dengan lalu lintas yang jauh lebih sedikit di jalan daripada biasanya.
Polisi menutup beberapa jalan raya utama menuju Yerusalem, dan layanan bus di dalam kota dihentikan.
Sepanjang malam, 210 bajak salju bekerja untuk membersihkan jalan-jalan kota, Walikota Yerusalem, Moshe Lion, mengatakan kepada Radio Tentara Israel pada Kamis pagi. Salju menumpuk hingga ketinggian sekitar 20 sentimeter (delapan inci), menurut media Israel.
Sebelum tiba di Yerusalem, badai musim dingin melanda wilayah Mediterania, dari Yunani melintasi Turki dan masuk ke Suriah.
(Resa/MEMO)