ISLAMTODAY ID – Kapal fregat Angkatan Laut Australia HMAS Adelaide lumpuh akibat pemadaman listrik besar-besaran setelah menyelesaikan misi kemanusiaan di Tonga, yang sebelumnya dihancurkan oleh letusan gunung berapi dan tsunami, kata komandan kapal, Kapten Stuart Watters, Senin (31/1).
“Departemen Teknis Kelautan telah bekerja selama beberapa hari terakhir untuk memulihkan daya dan membuat kami beroperasi kembali. Kami masih mengalami masalah dengan komunikasi eksternal dan ingin memberi tahu Anda bahwa semua orang di dalam pesawat aman”, ujar Watters dalam email ke ABC News Australia, seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (31/1).
Kapal perang itu “terdampar” untuk beberapa waktu karena kegagalan daya, termasuk daya cadangan, itulah sebabnya sebagian besar kru tidur “di atas dek”, ungkap penyiar, mengutip sumber di atas kapal.
Pada 21 Januari, pihak berwenang mengumumkan bahwa HMAS Adelaide akan dikirim ke Tonga dengan bantuan kemanusiaan yang terdiri dari air, tenda, dan peralatan pelindung, setelah letusan gunung berapi bawah laut dan tsunami.
Kapal perang Australia mengirimkan pasokan kemanusiaan untuk Tonga minggu lalu dan diizinkan berlabuh meskipun ada wabah COVID-19 di kapal.
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan pengiriman bantuan itu tanpa kontak untuk menghindari penularan virus.
Letusan gunung berapi besar mengguncang pulau Hunga Tonga-Hunga Ha’apai, 40 mil sebelah utara ibu kota Tonga, Nuku’alofa, pada 15 Januari, memicu tsunami kuat yang menumbangkan pohon, merusak dan menghancurkan bangunan dan kendaraan, serta menutupi pulau dalam lapisan abu.
(Resa/Sputniknews)