ISLAMTODAY ID – Presiden Ukraina berencana untuk menambah pasukan sebanyak 100.000 tentara.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menandatangani perintah untuk memperluas militer negara itu, termasuk memperkuat barisan tentaranya oleh setidaknya 100.000 tentara selama tiga tahun ke depan, memperpanjang kontrak layanan, dan meningkatkan gaji.
Zelensky mengumumkan berita itu pada hari Selasa (1/2) di sesi terbuka Rada, parlemen Ukraina.
“Saya telah menandatangani perintah untuk memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina. Ini menetapkan peningkatan 100.000 dalam ukuran tentara, perluasan program untuk pasukan perumahan, dan peningkatan gaji mereka,” ujar Zelensky, seperti dilansir dari RT, Selasa (1/2).
Dia mengklarifikasi bahwa perintah itu dimaksudkan untuk membantu memprofesionalkan tentara Ukraina, “dan bukan karena ada perang.”
Selain menambah 100.000 tentara, rencananya akan memperpanjang kontrak mereka dan membuat 20 brigade baru di dalam angkatan bersenjata.
Lebih lanjut, langkah ini juga akan menaikkan gaji anggota layanan menjadi minimal tiga kali upah minimum, yang saat ini 6.500 hryvnia ($225).
Tentara Ukraina saat ini terdiri dari sekitar 260.000 tentara, menjadikannya yang terbesar ke-22 di dunia.
Peningkatan 100.000 akan menempatkannya hampir sama dengan Turki dan Thailand, di tempat ke-15.
Rusia memiliki personel militer paling aktif kelima di dunia, hanya lebih dari satu juta, dan AS berada di urutan ketiga, dengan 1,4 juta, setelah India dan Cina.
Pada tahun 2021, Ukraina menghabiskan USD 5,4 miliar untuk militernya, Rusia menghabiskan USD 48 miliar, dan AS menghabiskan USD 750 miliar, lebih dari gabungan 10 negara berikutnya.
Para pemimpin Barat telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa Rusia dapat merencanakan invasi ke Ukraina dalam waktu dekat, mengutip laporan tentang penumpukan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan kedua negara.
Moskow telah membantah bahwa mereka memiliki niat agresif, dan telah menyerukan kesepakatan keamanan yang akan membatasi ekspansi NATO, blok militer pimpinan AS, di Eropa timur.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan bahwa Presiden Joe Biden telah mengizinkan tambahan bantuan militer senilai USD 200 juta ke Ukraina, termasuk rudal anti-tank Javelin dan “artileri dalam jumlah besar”.
(Resa/RT)