ISLAMTODAY ID – Belarus akan segera menjadi tuan rumah ‘Union Resolve 2022’ dengan prajurit Rusia.
Penumpukan pasukan Rusia di Belarus adalah jumlah terbesar yang ditempatkan di negara itu sejak akhir Perang Dingin, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengklaim pada hari Kamis (3/2).
Dalam sebuah pernyataan yang dibuat setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Makedonia Utara Dimitar Kovacevski, Stoltenberg menuduh Rusia mengirim unit tempur yang berjumlah “30.000 orang”, termasuk pasukan khusus Spetsnaz, ke tempat pelatihan Belarusia.
Sejumlah besar tentara telah dikerahkan ke Belarus dalam beberapa minggu terakhir, yang digambarkan Stoltenberg sebagai konsentrasi tertinggi tentara Rusia yang terlihat di daerah itu selama beberapa dekade.
Di antara persenjataan yang dikerahkan adalah sistem pertahanan udara S-400 dan sistem rudal balistik jarak pendek bergerak Iskander, serta jet tempur.
Peningkatan mendadak kehadiran pasukan Rusia di Belarus bertepatan dengan latihan ‘Union Resolve 2022′ yang akan datang, latihan bersama yang akan melihat tentara dari kedua negara bekerja sama mulai 10 Februari.
NATO memandang operasi ini sebagai kegiatan perang, terutama karena Rusia tidak akan mengungkapkan jumlah pasti pasukan yang telah dikerahkan, dengan Moskow mengklaim mereka akan dipindahkan ketika latihan berakhir pada 20 Februari.
Pada hari Kamis (3/2), Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu tiba di tempat pelatihan untuk inspeksi, seminggu sebelum latihan akan dimulai.
Union Resolve 2022 datang ketika ketegangan di perbatasan Rusia tetap tinggi, dengan Moskow dituduh mengumpulkan tentara dan perangkat keras militer di dekat Ukraina.
“Ini dikombinasikan dengan penumpukan tentara di Belarus, merupakan penyebab keprihatinan yang serius,” ujar NATO, seperti dilansir dari RT, Kamis (3/2).
Blok pimpinan AS telah berulang kali meminta Moskow untuk mengurangi ketegangan.
Dalam pernyataannya, Stoltenberg juga menyatakan niat NATO untuk melakukan dialog diplomatik untuk menyelesaikan ketidaksepakatan antara blok tersebut dan Rusia, khususnya masalah seputar perlucutan senjata dan kontrol senjata, bersikeras bahwa itu “berkomitmen untuk solusi politik untuk krisis.”
Sehari sebelumnya, sekretaris jenderal menyambut baik keputusan AS untuk mengerahkan pasukan tambahan ke Eropa, meskipun dia berulang kali menyerukan de-eskalasi di pihak Rusia.
Pengiriman 3.000 tentara tambahan ke pangkalan di Polandia, Jerman, dan Rumania dikecam oleh Kremlin sebagai bukti bahwa AS “terus meningkatkan ketegangan”.
Menurut Washington, AS juga telah menempatkan 8.500 tentara tambahan dalam siaga tinggi.
(Resa/RT)