ISLAMTODAY ID – Perusahaan spyware lain yang berbasis di Israel menggunakan kerentanan dalam keamanan Apple untuk meretas iPhone, lapor Reuters.
QuaDream, menurut lima orang yang mengetahui masalah ini, adalah perusahaan Israel yang lebih kecil dan berprofil rendah yang mengembangkan alat peretasan Smartphone yang ditujukan untuk klien pemerintah.
Mengutip sumber dan dokumen, Haaretz mengatakan bahwa perusahaan menggunakan front di Siprus untuk menjual Reign spyware-nya, yang memungkinkan ekstraksi semua data dari iPhone, mengaktifkan aktivasi kamera dan mikrofon perangkat, dan melacak lokasi pengguna tanpa sepengetahuan mereka.
Spyware dapat disimpan di ponsel pengguna tanpa sepengetahuan mereka dan mereka tidak perlu mengklik tautan apa pun.
Para ahli yang menganalisis intrusi yang direkayasa oleh NSO Group dan QuaDream sejak tahun lalu percaya bahwa kedua perusahaan menggunakan eksploitasi perangkat lunak yang sangat mirip, yang dikenal sebagai ForcedEntry, untuk membajak iPhone.
Peneliti Citizen Lab, Bill Marczak, yang telah mempelajari alat peretasan kedua perusahaan.
“Kemampuan klik nol QuaDream tampak “setara” dengan NSO,” ujar Bill Marczak kepada Reuters, seperti dilansir dari MEMO, Jumat (4/2).
NSO telah terlibat dalam berbagai skandal dalam beberapa tahun terakhir dan telah menghadapi banjir kritik internasional atas laporan bahwa perangkat lunaknya telah digunakan untuk menargetkan pembangkang politik, aktivis dan jurnalis di seluruh dunia.
Untuk diketahui, QuaDream didirikan pada tahun 2016 oleh tiga orang Israel – dua pakar keamanan siber dan seorang mantan pejabat senior di intelijen militer Israel.
Tahun lalu, dilaporkan bahwa QuaDream telah menjual spyware iPhone ke Arab Saudi sejak tahun 2019, menyusul pembunuhan jurnalis Saudi yang berbasis di AS, Jamal Khashoggi.
(Resa/MEMO/Reuters/Haaretz)