ISLAMTODAY ID – Permintaan Kiev yang dilaporkan kepada AS untuk menyebarkan sistem pertahanan rudal THAAD di Ukraina dapat menyebabkan destabilisasi yang serius, ungkap Moskow.
Ukraina telah meminta AS untuk menempatkan sistem pertahanan rudal ketinggian tinggi di salah satu wilayah timurnya yang berbatasan dengan Rusia, TASS melaporkan pada hari Senin (7/2), mengutip sumber diplomatik.
Kremlin telah mencap potensi langkah tersebut sebagai “destabilisasi”.
Kiev dilaporkan telah menghubungi Washington, berusaha untuk memiliki “beberapa baterai” pencegat rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang dikerahkan di wilayah timur negara itu Kharkov, bersama dengan “peralatan radar yang sesuai,” ujar sumber tersebut kepada kantor berita.
“Sistem radar AN/TPY-2, yang merupakan bagian dari kompleks THAAD, mampu mengawasi situasi kedirgantaraan di sebagian besar wilayah Rusia dan dapat memungkinkan Kiev dan sekutu NATO-nya untuk ‘mengintip’ jauh ke dalam wilayah Rusia untuk sementara waktu hingga jarak 1.000 km,” ungkap sumber tersebut, seperti dilansir dari RT, Selasa (8/2).
Ditanya tentang laporan itu pada hari Senin (7/2), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan bahwa penyebaran potensial akan semakin meningkatkan krisis yang sedang berlangsung di sekitar Ukraina.
“Ini akan menjadi langkah lain menuju destabilisasi situasi,” ungkap Peskov kepada wartawan.
Barat baru-baru ini mengirim sekitar 1.000 ton peralatan militer untuk menopang rezim Kiev di tengah kekhawatiran akan ‘invasi’ Rusia yang diduga membayangi.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengungkapkan skala bantuan militer Barat pada hari Senin (7/2), memuji “dukungan politik dan ekonomi internasional” yang telah diterima Kiev.
“Selama beberapa minggu dan bulan ini kami telah menerima lebih dari USD 1,5 miliar, dan lebih dari 1.000 ton senjata dan persenjataan,” ungkapnya.
Pada bulan Januari saja, AS mengirimkan 79 ton perangkat keras militer ke Ukraina, termasuk sekitar 300 sistem anti-tank Javelin.
Inggris juga mengirimkan sejumlah besar senjata, mengirimkan rudal anti-tank bahu-membahu NLAW, serta mengerahkan instruktur militer tambahan untuk mengajari pasukan Ukraina cara menggunakan sistem tersebut.
Sementara pejabat tinggi Barat dan media telah berulang kali mengklaim Moskow berusaha menyerang tetangganya, tidak ada bukti nyata untuk tuduhan semacam itu yang pernah muncul.
Moskow secara konsisten membantah tuduhan itu, mempertahankan tidak ada rencana untuk menyerang Ukraina, sambil menambahkan bahwa pergerakan pasukan di dalam wilayah Rusia semata-mata urusannya sendiri.
(Resa/RT/TASS)