ISLAMTODAY ID – Penyiar negara Deutsche Welle memberhentikan Zahi Alawi dan Yasser Abu Muailek atas posting media sosial mereka di tahun 2014 yang mengecam invasi Israel ke Gaza yang terkepung, lapor media Jerman.
Dua lagi jurnalis Palestina telah dipecat dari lembaga penyiaran internasional Jerman, Deutsche Welle (DW), karena dugaan komentar anti-Semit yang dibuat sekitar tujuh tahun lalu.
Pemecatan pada hari Selasa (15/2) terjadi satu minggu setelah organisasi berita itu melepaskan lima staf Arab.
Pemecatan Zahi Alawi dan Yasser Abu Muailek terjadi setelah posting media sosial dari tahun 2014 muncul yang diduga anti-Semit, menurut laporan di media Jerman.
Postingan tersebut merujuk pada postingan Facebook oleh Alawi dan Abu Muailek yang mengutuk serangan Israel di Gaza yang diblokade pada tahun 2014.
“Apa yang dilakukan negara teroris Israel terhadap Palestina adalah Holocaust yang berulang,” tulis Alawi di halaman Facebook-nya pada Juli 2014, seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (16/2).
Kejahatan Nazi Jerman Terhadap Yahudi
DW mengumumkan pekan lalu bahwa mereka memecat lima jurnalis dari dinas bahasa Arabnya setelah penyelidikan dua bulan atas tuduhan anti-Semitisme.
Organisasi tersebut telah lama dikritik karena liputan yang bias tentang konflik Israel-Palestina.
Tetapi manajemen di DW berpendapat bahwa Jerman memikul tanggung jawab khusus untuk negara tersebut, karena kejahatan Nazi yang dilakukan terhadap orang Yahudi selama Perang Dunia II.
Tahun lalu, dewan redaksi DW mengirim panduan pelaporan baru kepada staf yang membatasi pelaporan kritis Israel dan, menurut sebuah pernyataan baru, sekarang berencana untuk mempertajam kode etiknya dengan lebih fokus pada anti-Semitisme, hak Israel untuk hidup dan tanggung jawab sejarah Jerman.
Wartawan yang dipecat telah menunjukkan bahwa tuduhan anti-Semitisme sering digunakan untuk membatasi kebebasan berekspresi dan membatasi kritik terhadap kebijakan dan tindakan Israel.
“Ada banyak garis merah yang benar-benar tidak bisa Anda bicarakan di sini ketika menyangkut Israel. Dan saya pikir itu tidak masuk akal, setidaknya (bagi saya) sebagai orang Palestina yang tinggal di Tepi Barat (yang diduduki) untuk sebagian besar waktu hidupnya, bahkan mengatakan hal-hal normal tentang apa yang dilakukan Israel di Tepi Barat dan (memblokade) Gaza, dapat dan akan ditahan terhadap saya di Jerman,” ujar Maram Salem, yang dipecat DW baru-baru ini.
(Resa/TRTWorld)