ISLAMTODAY ID – Orang-orang yang selamat dari serangan di kamp Bahrale di Afar melaporkan bahwa “sedikitnya lima pengungsi tewas dan beberapa wanita diculik” oleh pria bersenjata.
Pertempuran di wilayah Afar di Ethiopia utara telah “menelan” sebuah kamp yang menampung pengungsi dari negara tetangga Eritrea, menewaskan lima orang dan memaksa ribuan orang mengungsi.
Badan pengungsi PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa orang-orang bersenjata melancarkan serangan pada 3 Februari di kamp Bahrale dekat perbatasan dengan Tigray.
“Setidaknya lima pengungsi tewas dan beberapa wanita diculik,” ujar pernyataan itu, seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (18/2).
“Anggota keluarga kehilangan satu sama lain dalam kekacauan melarikan diri dari kamp.”
Kamp Barahle terletak di dekat perbatasan antara Afar dan Tigray.
“Kami mengutuk serangan terhadap kamp pengungsi dan mengulangi seruan untuk penghentian permusuhan untuk menghindari kehancuran lebih lanjut dan potensi hilangnya nyawa bagi para pengungsi dan warga Etiopia, dan agar bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dapat menjangkau mereka,” ungkap pernyataan PBB.
Serangan awal bulan ini merupakan pukulan terakhir bagi lebih dari 100.000 pengungsi Eritrea yang tinggal di Ethiopia, yang kamp-kampnya telah berulang kali terperangkap dalam perang selama 15 bulan.
Pertempuran
Insiden itu menggarisbawahi meningkatnya jumlah pertempuran di Afar, yang telah muncul dalam beberapa pekan terakhir sebagai front paling aktif dalam konflik yang mengadu pemerintah Perdana Menteri Abiy Ahmed melawan kelompok pemberontak Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
Pernyataan PBB hari Jumat (18/2) tidak merinci pasukan mana yang selamat yang dituduh menargetkan kamp tersebut.
Namun, kantor berita AFP mewawancarai beberapa orang yang selamat minggu ini di ibukota Afar, Semera, yang mengatakan mereka yakin TPLF bertanggung jawab.
Pejabat pemerintah daerah Afar serta Layanan Pengungsi dan Pengungsi Nasional juga mengatakan TPLF yang harus disalahkan.
Kamp tetap tidak dapat diakses dan klaim ini tidak dapat diverifikasi secara independen.
Para pemimpin TPLF tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar pada hari Jumat (18/2).
TPLF mengontrol sebagian besar Tigray dan pada bulan Januari mengumumkan telah memperluas operasi ke Afar, mengklaim telah diprovokasi oleh serangan terhadap posisinya oleh pasukan pro-pemerintah.
(Resa/TRTWorld)