ISLAMTODAY ID – Presiden Israel Isaac Herzog diperkirakan akan mengunjungi Türkiye pada bulan Maret dalam apa yang digambarkan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai kesempatan untuk “membuka babak baru” dalam hubungan bilateral.
Presiden Recep Tayyip Erdogan telah menyambut kunjungan mendatang Presiden Israel Isaac Herzog ke Türkiye.
Berbicara kepada wartawan di pesawat kepresidenan dalam perjalanan kembali dari Uni Emirat Arab, Erdogan pada hari Rabu (16/2) mengatakan, “Langkah seperti itu akan baik untuk hubungan Türkiye-Israel”.
Komentar presiden datang ketika dua pejabat senior Turki mengunjungi Palestina dan Israel selama dua hari.
Juru bicara kepresidenan Türkiye Ibrahim Kalin dan Wakil Menteri Luar Negeri Sedat Onal tiba di Israel pada hari Rabu (16/2)
Mereka akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang mengepalai Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat yang diduduki, bersama dengan para pejabat Israel.
“Delegasi kami juga akan bertemu dengan pihak berwenang Israel untuk membahas persiapan kunjungan Isaac Herzog, presiden Israel, ke Türkiye dan akan mengadakan konsultasi politik dengan pihak berwenang Israel,” ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri, Selasa (15/2), seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (17/2).
Babak Baru
Kantor kepresidenan Israel pada hari Selasa (15/2) mengatakan Herzog sedang bersiap untuk mengunjungi Türkiye, dalam perjalanan langka yang menandai tanda terbaru dari pencairan setelah bertahun-tahun hubungan yang berantakan.
Televisi TRT milik pemerintah Türkiye melaporkan perjalanan itu akan berlangsung pada 9 dan 10 Maret.
Dalam sebuah wawancara TV bulan lalu, Erdogan mengatakan dia mengharapkan Herzog untuk berkunjung, memuji perjalanan itu sebagai kesempatan untuk “membuka babak baru dalam hubungan antara Türkiye dan Israel”.
Hubungan antara Türkiye dan Israel membeku setelah kematian 10 warga sipil dalam serangan Israel terhadap armada Turki yang membawa bantuan untuk Jalur Gaza pada 2010.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, kedua negara telah melakukan pemulihan hubungan, dengan dua pemimpin mengadakan pembicaraan telepon.
Beberapa analis telah mengaitkan hubungan yang memanas sebagian dengan penggulingan mantan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu dari jabatannya pada Juni.
(Resa/TRTWorld)