ISLAMTODAY ID – Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Borrell meminta tanggung jawab para pemimpin politik di Bosnia dan Herzegovina “untuk mencegah negara itu bubar”.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa dia sangat prihatin dengan ketegangan di Bosnia dan Herzegovina dan telah mengimbau para pemimpin di sana untuk menghindari pecahnya negara Balkan itu.
“Situasi di Bosnia dan Herzegovina lebih mengkhawatirkan dari sebelumnya. Itu tidak pernah mudah, tetapi sekarang kecenderungan sentrifugal benar-benar sangat mengkhawatirkan,” ujar Borrell pada konferensi keamanan tahunan di Munich, Ahad (20/2), seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (21/2).
Borrell mengatakan dia telah melakukan kontak dengan pemimpin Serbia Bosnia Milorad Dodik “untuk memintanya mengingat kembali tugasnya untuk berpartisipasi dalam lembaga-lembaga umum” negara itu.
“Saya memohon tanggung jawab para pemimpin politik Bosnia-Herzegovina untuk menghindari perpecahan negara,” ungkap Borrell.
“Saya dapat meyakinkan Anda bahwa, dalam kontak dekat dengan Amerika Serikat, saya dan Menteri Luar Negeri (Antony) Blinken telah mengeluarkan peringatan yang sangat serius. Kami tidak akan menerima perpecahan dan disintegrasi Bosnia dan Herzegovina,” ujar Borrell.
Bulan lalu, pemerintahan Biden mengumumkan sanksi baru terhadap Dodik, yang selama bertahun-tahun telah menganjurkan agar bagian Bosnia yang dikelola Serbia meninggalkan bagian lain negara itu dan bersatu dengan negara tetangga Serbia.
Tuduhan Korupsi
Serbia Bosnia telah mendorong untuk menciptakan sistem pengumpulan pajak mereka sendiri, peradilan dan bahkan angkatan bersenjata yang telah dijalankan secara terpusat sejauh ini.
AS menuduh Dodik melakukan “kegiatan korupsi” yang mengancam akan mengacaukan kawasan dan merusak kesepakatan damai yang ditengahi AS lebih dari 25 tahun yang lalu.
Kesepakatan Damai Dayton mengakhiri perang Bosnia, yang menewaskan lebih dari 100.000 orang dan menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal dalam pembantaian terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Kesepakatan itu membentuk dua entitas pemerintahan yang terpisah di Bosnia – satu dijalankan oleh Serbia Bosnia dan yang lainnya didominasi oleh Bosniak dan Kroasia di negara itu.
(Resa/TRTWorld)