ISLAMTODAY ID – Harga emas mencapai level tertinggi dalam lebih dari delapan bulan karena investor bergegas ke logam mulia sebagai tempat yang aman di tengah krisis Rusia-Ukraina.
Apakah lonjakan permintaan emas akan bertahan?
Harga emas mencapai usd 1.979 per ons akhir pekan lalu naik ke level tertinggi sejak 11 Juni 2021, menurut angka resmi.
Logam mulia ditetapkan untuk kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, jangka terpanjang tahun ini, bahkan ketika Federal Reserve AS bersiap untuk menaikkan suku bunga, yang sering mengurangi permintaan emas.
Emas melemah pada hari Senin (21/2) karena rencana presiden AS dan Rusia untuk mengadakan pertemuan puncak tentang krisis Ukraina mengurangi permintaan safe-haven pada logam kuning.
Spot gold turun 0,3 persen menjadi USD 1.891,85 pada perdagangan pagi hari.
Para Investor Ketar-Ketir
Presiden AS Joe Biden pada prinsipnya telah menerima pertemuan puncak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai krisis Ukraina, setelah para menteri luar negeri kedua negara bertemu minggu depan dan jika invasi tidak terjadi, Gedung Putih mengatakan pada hari Ahad (20/2).
“Investor global sangat prihatin dengan potensi (konflik) antara Rusia dan Ukraina, dan presiden AS telah berulang kali mengatakan bahwa invasi mungkin terjadi di hari-hari mendatang,” ujar Margaret Yang, ahli strategi di DailyFX, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (21/2).
“Di sisi lain, investor juga mengeluhkan kenaikan suku bunga Federal Reserve pada bulan Maret, sehingga kemungkinan akan menekan harga emas.”
Investor khawatir atas prospek pengetatan Federal Reserve yang agresif karena inflasi merajalela, ujar para analis.
Setidaknya enam pejabat Federal Reserve akan berbicara minggu ini dan investor akan tertarik untuk mengetahui pandangan mereka tentang kemungkinan kenaikan 50 basis poin pada bulan Maret.
Harga Logam Lain Juga Melambung
Naiknya suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Spot silver turun 0,8 persen menjadi USD 23,78 per ounce, platinum naik 0,4 persen menjadi USD 1.071,62.
Paladium logam katalis otomatis turun 1,2 persen menjadi USD 2,318,85.
“Harga paladium melonjak di atas USD 2.300/oz karena meningkatnya risiko dari Rusia. Hampir 35 persen produksi paladium berasal dari Rusia. Hal ini membuat keterbelakangan paladium melebar bulan lalu,” ujar analis ANZ dalam sebuah catatan.
“Minat investor tetap lemah, di tengah ekspektasi ketersediaan chip yang rendah hingga Q2 2022.”
(Resa/TRTWorld)