ISLAMTODAY ID – Menyusul pengumuman oleh YouTube bahwa mereka akan memblokir saluran berita Rusia RT dan Sputnik di Eropa — pemilik Facebook dan Instagram, Meta, memberlakukan pembatasan pada saluran media Rusia.
Meta Platforms secara global menurunkan konten dari halaman Facebook dan akun Instagram outlet media yang dikontrol pemerintah Rusia, serta unggahan yang berisi tautan ke outlet tersebut di Facebook.
Kepala urusan global Meta Nick Clegg mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa (1/3) mengatakan perusahaan juga telah menerima permintaan dari pemerintah di luar Uni Eropa untuk memblokir media pemerintah Rusia.
Dia mengatakan tidak mengetahui permintaan seperti itu dari pemerintah Amerika Serikat.
Perusahaan teknologi dan media sosial telah menghadapi tekanan untuk menanggapi invasi Rusia Kamis (24/2) lalu ke Ukraina, yang telah menyebabkan sanksi ekonomi terhadap Moskow oleh pemerintah di seluruh dunia.
Degradasi Layanan di Rusia
Clegg mengatakan bahwa perusahaan telah melihat degradasi “jelas terlihat” dari layanannya di Rusia sejak pihak berwenang di sana mengumumkan mereka akan membatasi platform Meta.
“Video dan konten multimedia lainnya sangat terpengaruh,” ujar Clegg, seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (2/3).
Meta telah melakukan “diskusi yang berlarut-larut” dengan regulator komunikasi Rusia Roskomnadzor mengenai undang-undang barunya yang mengharuskan beberapa perusahaan internet asing untuk membuka kantor di Rusia, tambah Clegg.
Dia menyebut beberapa ketentuan di bawah undang-undang baru itu “tidak proporsional.”
Meta, bersama dengan Twitter dan Google Alphabet, menghadapi kemungkinan tindakan hukuman di Rusia karena mereka belum mematuhinya.
Pada hari Senin (28/32, Meta mengatakan akan membatasi akses ke outlet media pemerintah Rusia RT dan Sputnik pada platformnya di seluruh Uni Eropa.
(Resa/TRTWorld)