ISLAMTODAY ID – Menteri Luar Negeri Anthony Blinken mengatakan pada hari Ahad (6/3) bahwa menjamin kelangsungan pemerintahan Ukraina, jika Presiden Volodymr Zelensky dibunuh.
Zelensky bersikeras dia masih di Kiev, tetapi pejabat barat dilaporkan telah merencanakan untuk mengangkatnya sebagai pemimpin di pengasingan.
“Ukraina memiliki rencana yang tidak akan saya bicarakan atau perinci untuk memastikan bahwa kelangsungan pemerintahan dengan satu atau lain cara,” ungkap Blinken kepada CBS News ketika ditanya tentang prospek tersebut pada hari Ahad (6/3), menambahkan “biarkan saya berhenti di situ”.
Lebih lanjut, dia menyebut Zelensky dan kabinetnya sebagai “perwujudan dari orang-orang Ukraina yang sangat berani ini”, ungkap Blinken seperti dilansir dari RT, Ahad (6/3).
Blinken, Presiden Joe Biden, dan sejumlah besar pemimpin NATO dan Barat telah menawarkan pesan dukungan serupa kepada Zelensky, serta pengiriman senjata dan bantuan kemanusiaan.
Namun, para pembuat keputusan di Washington dan Eropa secara eksplisit mengesampingkan intervensi militer langsung, dan menolak untuk menerapkan “zona larangan terbang”.
Selain itu, Zelensky berulang kali meminta AS & NATO untuk menembang jatuh pesawat Rusia di silayah udara Ukraina.
Rusia merespon hal tersebut dengan ancaman perang.
Bahkan serangan Rusia di Ukraina sudah berjalan 11 hari. Berberapa kota telah diambil alih pasukan Rusia seperti Kharkov, Mariupol, Volnovakha dan Kiev.
Pengepungan ini menimbulkan spekulasi bahwa Zelensky mungkin telah melarikan diri dari Kiev.
Namun unggahan videonya di Instagram pada hari Jumat (4/3) yang konon direkam di kantornya di Kiev, mengatakan bahwa “tidak ada yang melarikan diri ke mana pun.”
Terlepas dari keberanian komitmen Zelensky, pejabat AS telah merencanakan untuk melepas pemimpij Ukraina tersebut.
Beberapa hari setelah konflik, Zelensky dilaporkan ditawari evakuasi dari Kiev, yang katanya ditolak.
Menurut laporan di beberapa outlet berita Amerika selama akhir pekan, para pejabat Barat telah membahas untuk mendukung kemungkinan pengasingan pemerintahan Zelensky, seperti yang coba dilakukan oleh pemerintahan Trump dengan pemimpin oposisi Venezeulan Juan Guaido pada tahun 2019.
Namun rencana tersebut menghadapi banyak perdebatan di berbagai pihak, termasuk pemerintahan Zelensky dari kota Lvov di Ukraina barat, atau dari negara Eropa lainnya.
Beberapa tokoh politik di AS dan Eropa, terutama mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, telah menyarankan untuk mendukung kemungkinan pemberontakan Ukraina melawan pasukan Rusia dalam kesia-siaan ini.
(Resa/RT)