ISLAMTODAY ID – Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada hari Senin (7/3) meremehkan kemungkinan pembentukan zona larangan terbang di Ukraina, terlepas dari keinginan Zelensky dan Kongres AS.
Namun, dia mengatakan pemerintahan Biden mengincar lebih banyak “penempatan pasukan permanen” di wilayah Baltik.
Blinken mengatakan AS sedang “melihat pertanyaan tentang penerapan yang lebih permanen” sebagai tanggapan atas pertanyaan wartawan.
“Kami terus meninjau dalam NATO postur pertahanan kami, termasuk melihat pertanyaan tentang perluasan pengerahan pasukan, melihat pertanyaan pengerahan yang lebih permanen,” ungkap Blinken saat dalam kunjungan resmi ke Lituania.
Selama konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis, Blinken menjelaskan bahwa “Semua itu sedang ditinjau secara berkala, dan kami terlibat dengan Sekutu NATO dalam melakukan hal itu.”
Lebih lanjut, diplomat top AS itu menekankan kembali janji Biden sebelumnya bahwa Washington siap untuk membela setiap inci tanah NATO.
“Mengenai NATO, garisnya sangat jelas,” menunjuk ke pasal lima Traktat Atlantik Utara.
“Jika ada agresi di mana pun di wilayah NATO, di negara-negara NATO, kami Amerika Serikat, semua sekutu dan mitra kami, akan mengambil tindakan untuk mempertahankan setiap inci wilayah NATO,” ungkap Blinken, seperti dilansir dari ZeroHedge, Senin (7/3)
“Ini sejelas dan langsung seperti itu.”
Gedung Putih pada akhir pekan mengatakan sedang berupaya untuk mentransfer pesawat tempur MiG buatan Rusia dari Warsawa ke Kiev.
Namun, langkah tersebut coba dijauhkan secara publik oleh pemerintah Polandia – mungkin khawatir akan memicu kemarahan Rusia pada titik sensitif ini ketika seluruh wilayah ini dalam pijakan perang.
Bahkan sebelum invasi Rusia bulan lalu, sekutu Baltik Washington telah menjadi kunci dalam mentransfer senjata anti-tank dan semakin anti-pesawat ke Kiev.
(Resa/TRTWorld)