ISLAMTODAY ID – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan Ukraina untuk menghancurkan ‘patogen ancaman tinggi’ di laboratorium kesehatan masyarakatnya demi mencegah “potensi tumpahan” yang mungkin menginfeksi penduduk selama invasi Rusia, lapor Reuters.
“Sebagai bagian dari pekerjaan ini, WHO telah sangat merekomendasikan kepada Kementerian Kesehatan di Ukraina dan badan-badan lain yang bertanggung jawab untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi untuk mencegah potensi tumpahan,” ungkap badan PBB itu, seperti dilansir dari ZeroHedge, Jumat (11/3).
Laporan tersebut muncul setelah ketegangan antara pejabat AS dan Rusia atas biolab “berbahaya” di negara itu.
Lebih lanjut, Rusia, dan kemudian China, menuduh militer AS terlibat dalam biolab Ukraina.
Pada hari Rabu (9/3), juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengulangi klaim lama bahwa Amerika Serikat mengoperasikan laboratorium biowarfare di Ukraina, sebuah tuduhan yang telah berulang kali dibantah oleh Washington dan Kyiv.
Zakharova mengatakan bahwa dokumen yang digali oleh pasukan Rusia di Ukraina menunjukkan “upaya darurat untuk menghapus bukti program biologis militer” dengan menghancurkan sampel laboratorium.
AS telah membantah tuduhan tersebut – mengeluarkan (antara lain) pernyataan Kamis (10/3) bahwa “Amerika Serikat tidak memiliki laboratorium senjata kimia atau biologi di Ukraina.”
Lebih lanjut, AS menambahkan bahwa “tidak mengembangkan atau memiliki senjata kimia dan biologi di mana pun.”
Pada hari Selasa (8/3), Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengakui bahwa Ukraina “memiliki fasilitas penelitian biologis, yang, pada kenyataannya, kami sekarang cukup mengkhawatirkan pasukan Rusia, pasukan Rusia mungkin berusaha untuk menguasainya. Jadi kami bekerja dengan pihak Ukraina tentang bagaimana mereka dapat mencegah bahan penelitian itu jatuh ke tangan pasukan Rusia jika mereka mendekat.”
Jawaban Nuland menjelaskan bahwa apa pun yang ada di dalam biolab Ukraina merupakan masalah serius.
Namun perlu dicatat bahwa tidak ada bukti publik tentang bioweapon, pernyataan WHO juga tidak merujuk pada biowarfare yang merupakan masalah terpisah dari apakah laboratorium berisi, atau mengandung patogen berbahaya yang dapat digunakan dalam senjata biologis.
Menanggapi klaim juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Rabu (9/3) bahwa AS mengoperasikan laboratorium biowarfare di Ukraina, seorang juru bicara kepresidenan Ukraina mengatakan: “Ukraina dengan tegas menyangkal tuduhan semacam itu.”
Dewan Keamanan PBB akan bersidang pada hari Jumat (11/3) atas permintaan Rusia untuk membahas klaim tersebut.
(Resa/TRTWorld)