ISLAMTODAY ID – Presiden Türkiye Erdogan mengecam diskriminasi terhadap semua orang yang rentan di seluruh dunia, menekankan bahwa “Islamofobia” tidak hanya menjadi masalah bagi umat Islam tetapi juga untuk semua orang di seluruh dunia.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa sentimen anti-Muslim terus menyebar seperti wabah di negara-negara Barat.
Kebencian anti-Muslim “meracuni semua segmen masyarakat, dari orang-orang di jalan hingga politisi, pekerja, dan pegawai negeri,” ungkapnya dalam pesan video di Media Internasional ke-2 dan Forum Islamofobia di Ankara, Selasa (15/3).
“Suasana kebencian yang dipromosikan oleh media yang tidak bertanggung jawab berdampak negatif terhadap umat Islam serta jutaan orang dengan bahasa, agama, asal, dan budaya yang berbeda,” ujarnya, seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (16/3).
“Perdebatan memalukan dalam konteks krisis Ukraina mengungkapkan dimensi berbahaya dari Islamofobia dan rasisme budaya.”
Erdogan mengecam diskriminasi terhadap semua orang yang rentan di seluruh dunia, menekankan bahwa sentimen anti-Muslim tidak hanya menjadi masalah bagi umat Islam, tetapi juga untuk semua orang di seluruh dunia.
“Jika tidak, kami tidak dapat mencegah serangan Islamofobia seperti (yang terjadi) di Selandia Baru pada 2019 dan Kanada pada 2021,” ia memperingatkan.
Presiden menekankan bahwa bersama dengan politisi Barat, media dan lembaga negara, tanggung jawab terbesar jatuh pada dunia Islam dan lembaga-lembaganya.
“Umat Islam harus bereaksi keras, mencari hak-hak mereka dengan alasan yang sah, dan melawan ketidakadilan, pelanggaran hukum dan diskriminasi ini, yang menargetkan ratusan juta orang bersama mereka,” ungkapnya.
‘Türkiye Tak Bisa Lawan Islamofobia Sendirian’
“Pada titik ini, Islamofobia bukan hanya masalah bagi komunitas dan masyarakat Barat. Sebagai bagian dari rasisme, Islamofobia sudah menjadi masalah global,” ungkap Direktur Komunikasi Türkiye Fahrettin Altun dalam pidatonya di forum tersebut.
“Kami melihat peristiwa Islamofobia juga menyebar di kehidupan sosial dan kami melihat itu di negara-negara tertentu. Perempuan dilarang mengenyam pendidikan karena pakaian dan jilbabnya,” ungkap Altun.
Orang-orang yang menjadi sasaran serangan kebencian membutuhkan keselamatan dan keamanan yang lebih besar, desaknya.
“Islamofobia bukanlah masalah yang bisa dilawan oleh Türkiye sendiri. Kami membutuhkan perjuangan internasional dan multi-dimensi melawan Islamofobia,” tambahnya.
“Perjuangan ini tentunya harus dimulai dari Eropa dan menyebar ke seluruh dunia. Karena Islamofobia menjadi melembaga di Eropa, perang melawan Islamofobia juga harus dilembagakan di Eropa,” tegasnya.
(Resa/TRTWorld)