ISLAMTODAY ID – Artikel ini ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com, dengan judul Ukraine War Is Leading To Massive US Military Buildup In Europe.
Pertempuran di Ukraina dapat menyebabkan pemikiran ulang tentang postur militer AS di Eropa yang dapat menyebabkan penumpukan pasukan AS di kawasan yang tidak terlihat sejak akhir Perang Dingin.
Menurut Stars and Stripes, AS saat ini memiliki 100.000 tentara yang beroperasi di Eropa, jumlah tertinggi sejak 2005.
Jumlah pasukan melonjak baru-baru ini karena Presiden Biden memerintahkan lebih banyak pengerahan di tengah meningkatnya ketegangan dan sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Pada bulan Januari, ada 80.000 tentara AS di benua itu.
Jerman masih menampung sebagian besar pasukan AS di Eropa, tetapi para pemimpin militer AS ingin mengirim lebih banyak pasukan lebih jauh ke timur.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin akan bertemu dengan para pemimpin militer NATO lainnya di Brussels pada hari Rabu (16/3) untuk membahas penguatan aliansi militer yang disebut “sisi timur”.
Menjelang pertemuan, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan sekutu harus siap untuk “peningkatan besar” dalam pengeluaran militer.
“Di darat, ini bisa mencakup lebih banyak pasukan di bagian timur aliansi,” ungkapnya, seperti dilansir dari ZeroHedge, Kamis (17/3).
Stoltenberg mengatakan aliansi itu juga akan “mempertimbangkan peningkatan besar pada pengerahan udara dan angkatan laut kami, memperkuat pertahanan udara dan rudal kami yang terintegrasi, memperkuat pertahanan dunia maya kami, dan mengadakan latihan yang lebih banyak dan lebih besar.”
Akhir bulan ini, Presiden Biden akan menghadiri “pertemuan puncak luar biasa” dengan para pemimpin NATO di Brussels, yang dijadwalkan pada 24 Maret.
Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah mengirim lebih banyak pasukan ke negara-negara yang berbatasan dengan Rusia dan Ukraina, termasuk Polandia, Rumania, dan negara-negara Baltik seperti Latvia, Estonia, dan Lituania.
Menurut angka dari Komando Eropa AS, Polandia saat ini memiliki 10.000 tentara AS, Rumania memiliki 2.400, dan 2.500 tersebar di seluruh Baltik.
AS dan NATO memperkuat negara-negara ini atas nama menghalangi Rusia.
Tetapi ekspansi NATO ke arah timur sejak akhir Perang Dingin dan kehadirannya di dekat perbatasan Rusia secara signifikan meningkatkan ketegangan di kawasan itu dan merupakan salah satu pembenaran utama Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina.
(Resa/ZeroHedge)