ISLAMTODAY ID – Parlemen Pakistan akan bersidang minggu depan untuk mengambil mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Imran Khan.
Kantor ketua majelis rendah mengatakan pada hari Ahad (20/3) jadwal pemungutan suara.
“Pemungutan suara akan berlangsung pada 25 Maret,” ungkap kantor ketua majelis rendah, seperti dilansir dari TRTWorld, Ahad (20/3).
Agenda ini akan menjadi ujian terberat bagi Khan sejak berkuasa pada tahun 2018.
Sebuah aliansi partai oposisi mengajukan mosi terhadap Khan bulan ini.
Langkah ini disebabkan karena partai tesebut kehilangan mayoritas parlemen setelah lebih dari puluhan pembelotan dari partainya yang meningkatkan risiko gejolak politik di negara Asia Selatan.
Di bawah konstitusi, ketua majelis rendah parlemen diharuskan untuk mengadakan sesi dalam waktu 14 hari setelah menerima mosi, yang akan jatuh pada hari Senin .
Namun sebuah pernyataan dari kantor pembicara mengatakan tanggal itu dimundurkan beberapa hari karena konferensi negara-negara Islam di Islamabad yang dijadwalkan pada 23 Maret.
Anggota Parlemen Pembangkang
Oposisi menuduh Khan salah mengelola ekonomi dan kebijakan luar negeri. Dia menyangkal ini.
Tidak ada perdana menteri Pakistan yang pernah menyelesaikan masa jabatannya secara penuh.
Hilangnya anggota parlemen pembangkang telah mengosongkan sekitar 12 kursi kurang dari minimum – 172 – yang dibutuhkan untuk mayoritas.
Oposisi gabungan menguasai 163 kursi di majelis rendah, tetapi dapat membangun mayoritas jika sebagian besar pembelot secara efektif bergabung dengan barisannya melalui mosi tidak percaya.
Oposisi dan analis politik juga mengatakan Khan telah berselisih dengan militer Pakistan yang kuat.
Untuk diketahui, dukungan militer Pakistan sangat penting bagi partai mana pun untuk mencapai kekuasaan seperti yang dilakukan partai baru mantan bintang kriket itu empat tahun lalu.
Namun, Khan dan militer membantah tuduhan itu.
(Resa/TRTWorld)