ISLAMTODAY ID – Pesawat Boeing 737-800 jatuh hari Senin (21/3) di Cina selatan, tapi itu bukan kecelakaan satu-satunya.
Keamanan pesawat penumpang telah meningkat secara dramatis sejak pesawat pertama kali mengudara pada awal abad ke-20.
Sayangnya, kecelakaan fatal masih sesekali terjadi.
Hari ini, muncul berita bahwa pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines menabrak pegunungan saat terbang dari kota Kunming ke Guangzhou di Cina selatan.
China memiliki catatan keselamatan penerbangan yang baik.
Pesawat Boeing 737-800 membawa 133 penumpang dan upaya penyelamatan sedang berlangsung, dengan laporan awal menunjukkan bagian lambung pesawat yang rusak di darat.
Boeing 737-800 khusus yang digunakan dalam penerbangan itu berusia enam tahun menurut Jaringan Keselamatan Penerbangan.
Boeing 737-800 adalah salah satu pesawat penumpang paling umum dalam sejarah dan berbeda dengan 737 Max, yang dilarang terbang setelah dua kecelakaan fatal pada tahun 2018 dan tahun 2019 yang disebabkan oleh cacat desain.
China Eastern adalah salah satu dari tiga maskapai terbesar China, bersama China Southern dan Air China.
Menurut Aljazeera News, catatan keselamatan penerbangan China termasuk yang terbaik di dunia selama dekade terakhir.
Kecelakaan pesawat fatal terakhir di negara itu terjadi pada tahun 2010, 44 orang dari 96 penumpang tewas ketika Embraer E-190 yang diterbangkan oleh Henan Airlines jatuh karena jarak pandang yang buruk.
Media pemerintah China telah melaporkan bahwa China Eastern Airlines melarang semua pesawat 737-800 setelah kecelakaan itu.
Berapa banyak Boeing 737 yang jatuh sejak tahun 2000?
Patut digarisbawahi bahwa keselamatan penerbangan telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Boeing 737 pertama kali memasuki layanan pada tahun 1967.
Sejak tahun 2000 dan seterusnya, jumlah insiden dan korban yang dilaporkan telah menurun setiap dekade berikutnya.
Dalam dekade pertama tahun 2000-an, ada total 31 insiden yang dilaporkan melibatkan semua variasi Boeing 737, hanya empat di antaranya yang melaporkan tidak ada korban jiwa.
Pada tahun 2010-an, ada 20 insiden yang dilaporkan, termasuk dua kecelakaan Boeing 737 Max.
Dari 20 insiden itu, delapan melaporkan tidak ada korban jiwa.
Kini, laporan kecelakaan Boeing 737-800 di pegunungan tersebut merupakan insiden Boeing 737 kedelapan sejak tahun 2020, salah satunya melaporkan tidak ada korban jiwa.
Adapun pesawat terbang secara umum, menurut International Air Transport Association (IATA), tingkat kecelakaan fatal pada tahun 2018 adalah 0,28 per 1 juta penerbangan, yang setara dengan satu kecelakaan fatal untuk setiap 4,2 juta penerbangan.
Meskipun kecelakaan tragis memang terjadi, pesawat penumpang masih merupakan bentuk perjalanan jarak jauh yang paling aman.
Sayangnya, laporan awal dari Boeing 737-800 tampaknya menunjukkan bahwa sangat kecil kemungkinan tim penyelamat akan menemukan korban selamat.
Pesawat tersebut dilaporkan menyebabkan kebakaran hutan setelah turun tajam dan kemudian jatuh di kawasan pegunungan China selatan.
Penyelidik sekarang mencari untuk memulihkan perekam data penerbangan dari perekam suara kokpit untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan itu.
(Resa/InterestinEngineering)