ISLAMTODAY ID – Empat perusahaan Aljazair dan Cina telah mengumumkan kesepakatan hampir USD 7 miliar untuk meluncurkan kembali proyek penambangan fosfat yang akan menghasilkan jutaan ton pupuk setiap tahun.
Proyek ini bertujuan untuk memproduksi 5,4 juta ton pupuk per tahun di wilayah Tebessa Aljazair dan menciptakan ribuan lapangan kerja.
“Di bawah kesepakatan baru, Asmidal Aljazair, anak perusahaan perusahaan minyak negara Sonatrach, dan perusahaan pertambangan Manal setuju dengan perusahaan China Wuhuan Engineering dan Tian’An untuk mendirikan Perusahaan Pupuk China Aljazair,” ungkap perusahaan itu pada Selasa (22/3), seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (23/3).
Perusahaan saham gabungan yang mayoritas dimiliki Aljazair akan mengeksploitasi deposit fosfat Bled El Hadba di Tebessa, mengubah produk menjadi pupuk dan mengekspornya melalui fasilitas khusus di pelabuhan Annaba di ujung timur laut negara itu.
“Perusahaan akan memproduksi sekitar 5,4 juta ton pupuk per tahun” dan begitu proyek tersebut beroperasi, dapat menciptakan sekitar 6.000 pekerjaan, serta tambahan 24.000 secara tidak langsung, ungkap pernyataan itu.
Penambangan di Dekat Perbatasan Tunisia
Kesepakatan itu terjadi lebih dari tiga tahun setelah perusahaan energi negara Aljazair Sonatrach dan perusahaan China Citic mengumumkan kesepakatan senilai USD 6 miliar untuk menambang deposit yang sama di provinsi Tebessa dekat perbatasan Tunisia.
Mereka telah merencanakan untuk meningkatkan produksi fosfat negara dari satu juta menjadi 10 juta ton per tahun, tetapi proyek tersebut tampaknya terhenti dan proses tender baru diluncurkan.
Pemerintahan presiden lama Abdelaziz Bouteflika, yang dipaksa mundur pada awal 2019 setelah protes massal terhadap pemerintahannya, mengawasi kesepakatan pertama.
(Resa/TRTWorld)