ISLAMTODAY ID – Beijing telah menjanjikan “tindakan balasan” jika Washington tidak mencabut sanksi atas Uyghur.
Pembalasan akan terjadi kecuali AS mencabut daftar hitam pejabat China yang dikatakan bersalah atas pelanggaran hak asasi manusia.
Berbicara pada konferensi pers reguler pada hari Selasa (22/3), juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin menuduh AS “menodai China, menindas pejabat China tanpa alasan, melanggar hukum internasional … dan sangat mencampuri urusan dalam negeri China.”
Wang mengatakan Beijing akan merespons dengan “tindakan balasan timbal balik” jika AS tidak segera mencabut sanksinya.
Pernyataan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuduh pemerintah China melakukan “genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan” terhadap Uyghur.
Untuk diketahui, Uyghur adalah etnis minoritas Muslim yang tinggal di wilayah Xinjiang barat laut China.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa Washington telah memasukkan daftar hitam pejabat China yang dikatakan bersalah atas pelanggaran hak asasi manusia.
Wang menanggapi dengan memberi julukan kepada AS.
“Pelanggar hak asasi manusia terbesar di dunia”, yang perlakuan historisnya terhadap penduduk asli Amerika “merupakan genosida de facto,” ujar Wang, seperti dilansir dari RT, Selasa (22/3).
Dia juga mengkritik Washington atas “diskriminasi rasial sistemik yang berlangsung lama” terhadap orang kulit hitam Amerika.
Berbagai kelompok hak asasi manusia global telah lama menuduh China menindas orang Uyghur dan memaksa mereka bekerja di kamp kerja paksa.
Sementara itu, beijing telah membantah tuduhan itu, bersikeras bahwa orang-orang Uyghur belajar di pusat-pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan sebagai bagian dari program integrasi dan deradikalisasi negara.
(Resa/RT)