ISLAMTODAY ID – Negara-negara Barat berlomba-lomba untuk memberikan sanksi kepada Rusia atas serangannya di Ukraina tetapi belum menghukum Israel karena menjadikan warga Palestina “pembersihan etnis dan diskriminasi rasial,” ujar pemimpin Palestina Abbas kepada Menteri Luar Negeri AS Blinken.
Presiden Palestina Mahmud Abbas telah mengkritik “standar ganda” Barat yang menurutnya menghukum Rusia atas serangannya terhadap Ukraina sementara mengabaikan “kejahatan” Israel terhadap Palestina.
Abbas menyuarakan rasa frustrasinya pada hari Ahad (27/3) untuk mengunjungi Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam konferensi pers dengan wartawan di kediaman presiden Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.
“Peristiwa terkini di Eropa telah menunjukkan standar ganda yang mencolok,” ungkapnya kepada Blinken, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (28/3).
“Terlepas dari kejahatan pendudukan Israel yang merupakan pembersihan etnis dan diskriminasi rasial, kami tidak menemukan seorang pun yang menganggap Israel bertanggung jawab karena berperilaku sebagai negara di atas hukum,” ungkapnya.
Blinken mengadakan pembicaraan dengan Abbas pada hari pertama perjalanan yang mencakup pertemuan dengan para menteri luar negeri Israel dan empat negara Arab yang telah menormalkan hubungan dengan Israel.
Blinken mengatakan kepada Abbas bahwa dia ingin merevitalisasi hubungan AS dengan Palestina setelah mereka runtuh di bawah pemerintahan mantan presiden Donald Trump.
Tetapi dengan fokusnya pada tantangan dari China dan sekarang serangan Rusia ke Ukraina, Washington telah menghabiskan lebih sedikit waktu secara keseluruhan untuk masalah-masalah Timur Tengah.
Perbaiki Hubungan
Otoritas Palestina (PA) yang dipimpin oleh Abbas telah memicu kemarahan para diplomat Barat dalam beberapa pekan terakhir karena tidak mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina.
Beberapa sumber diplomatik Barat mengatakan kepada kantor berita AFP permintaan kepada PA, penerima sumbangan utama Uni Eropa, untuk mengutuk serangan Rusia.
Blinken tidak mengangkat masalah Ukraina di hadapan wartawan, atau topik lain termasuk pembukaan kembali konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem Timur, yang ditutup Trump dan Israel tidak ingin melihatnya dibuka kembali.
Tetapi dia berjanji untuk mempertahankan dukungan untuk Palestina, menunjuk pada bantuan keuangan yang berkelanjutan untuk pembangunan dan USD 500 juta yang disediakan untuk bantuan kemanusiaan pada tahun lalu.
“Amerika Serikat berkomitmen untuk membangun kembali hubungan kami dengan Otoritas Palestina dan dengan rakyat Palestina,” ungkapnya kepada Abbas.
(Resa/TRTWorld)