ISLAMTODAY ID-Rusia telah membayar pemegang Eurobond asing dalam rubel untuk pertama kalinya setelah upaya untuk menyelesaikan pembayaran USD 649,2 juta ditolak oleh lembaga keuangan asing di bawah perintah dari Washington, Kementerian Keuangan Rusia mengumumkan pada hari Rabu (13/4).
Awal pekan ini, Departemen Keuangan AS menghentikan Rusia dari membayar pemegang utang negaranya lebih dari USD 600 juta dari cadangan yang disimpan di rekening bank AS, dengan mengatakan bahwa Kremlin harus memilih antara menguras cadangan dolarnya atau gagal bayar.
Sekitar setengah dari cadangan devisa Rusia, senilai lebih dari usd 300 miliar telah dibekukan oleh negara-negara Barat sebagai bagian dari sanksi atas Ukraina.
“Rusia memiliki semua sumber daya yang diperlukan untuk membayar utangnya… Jika blokade ini berlanjut dan pembayaran yang ditujukan untuk membayar utang diblokir, itu (pembayaran di masa mendatang) dapat dilakukan dalam rubel,” ungkap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dilansir dari RT, Rabu (6/4).
Negara ini memiliki total 15 obligasi internasional yang beredar dengan nilai nominal sekitar USD 40 miliar.
Moskow telah berhasil memberikan beberapa pembayaran kupon valuta asing pada Eurobonds-nya sebelum Washington menghentikan transaksi.
Moskow memiliki masa tenggang 30 hari untuk melakukan pembayaran dolar.
Menurut lembaga pemeringkat global, Rusia akan gagal bayar jika pembayaran dalam mata uang tidak diberikan dalam waktu tersebut.
Kremlin telah menolak gagasan default negara itu dengan mengatakan Rusia memiliki dana dan bersedia membayar utangnya.
Moskow malah menggambarkan pemblokiran pembayaran sebagai default oleh Barat atas kewajiban keuangannya ke Rusia.
“Secara teori, situasi default dapat dibuat, tetapi ini akan menjadi situasi yang murni buatan,” ujar Peskov.
“Tidak ada alasan untuk default yang sebenarnya.”
(Resa/RT)