ISLAMTODAY ID-Presiden AS Joe Biden menuduh Rusia melakukan “genosida” di Ukraina selama pidatonya di Iowa pada hari Selasa (12/4).
Hal itu terjadi ketika Biden mencoba untuk mempromosikan etanol berbasis jagung sebagai cara untuk menurunkan harga gas di tengah rekor inflasi 40 tahun.
“Anggaran keluarga Anda, kemampuan Anda untuk mengisi tangki Anda, tidak ada yang harus bergantung pada apakah seorang diktator menyatakan perang dan melakukan genosida di belahan dunia lain,” ungkap Biden di Menlo, Iowa, sekitar 45 mil sebelah barat Des Moines, seperti dilansir dari RT, Selasa (13/4).
Dusun berpenduduk sekitar 300 itu terletak di sebelah pabrik yang memproduksi bioetanol dari jagung.
Untuk diketahui, bioetanol dari jagung merupakan proyek Gedung Putih untuk memerangi kenaikan harga bahan bakar.
“Saya melakukan segala daya saya dengan perintah eksekutif untuk menurunkan harga dan mengatasi kenaikan harga Putin,” ungkap Biden, menggunakan poin pembicaraan pemerintahannya tentang lonjakan 48% harga di pompa sejak Maret 2021.
Sementara itu, ini adalah penggunaan “genosida” pertama yang tercatat secara resmi oleh Biden untuk menggambarkan konflik di Ukraina.
Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim pembunuhan massal yang dituduhkan di kota Bucha adalah genosida, dan dia menyalahkan Rusia.
Ketika ditanya tentang hal itu pada 4 April, Biden berkata, “Tidak, saya pikir itu adalah kejahatan perang.”
Penasihat keamanan nasionalnya Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan kemudian bahwa ada proses dalam menentukan apa yang termasuk genosida, dan bahwa AS “belum melihat tingkat perampasan sistematis kehidupan rakyat Ukraina untuk naik ke tingkat genosida,” meskipun itu adalah “sesuatu yang akan terus kami pantau”.
Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “penjahat perang” pada pertengahan Maret, mendorong Kremlin untuk mengecam retorika seperti “tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan” yang berasal dari negara “yang bomnya menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia”.
Presiden AS telah meningkatkan retorikanya terhadap Rusia karena berita ekonomi di dalam negeri tumbuh lebih mengerikan.
Laporan inflasi Maret dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan lonjakan 8,5% pada Indeks Harga Konsumen, tertinggi sejak 1981.
Harga gas telah naik 18% dari bulan sebelumnya, dan 48% dari Maret 2021, sementara makanan naik sebesar 8,8%, terbesar sejak Mei 1981.
Sementara menyalahkan ini semua pada keputusan Rusia untuk mengirim pasukan ke Ukraina, Gedung Putih dilaporkan mengirim lagi senjata AS senilai USD 750 juta ke Kiev, Reuters melaporkan pada hari Selasa (12/4), mengutip pejabat anonim.
Peralatan – termasuk artileri berat – akan datang dari persediaan militer AS dan tidak memerlukan persetujuan kongres, kata laporan itu.
(Resa/RT)