ISLAMTODAY ID-Sedikitnya 90 warga Palestina terluka saat pasukan Israel menembakkan peluru baja berlapis karet, gas air mata, dan granat kejut selama serangan dini hari di Masjid Al-Aqsha.
Pasukan Israel telah menyerang jamaah Palestina di dalam Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki selama serangan pagi hari pada hari Jumat.
Puluhan orang terluka saat petugas keamanan Israel menembakkan peluru baja berlapis karet, gas air mata, dan granat kejut di dalam halaman dan aula masjid.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 90 orang telah dievakuasi dari masjid dan dipindahkan ke rumah sakit terdekat sejauh ini, termasuk setidaknya tujuh orang dengan luka di tubuh bagian atas.
Lebih banyak orang dievakuasi dan dirawat, saat pasukan Israel melanjutkan serangan mereka terhadap para jamaah.
Rumah sakit Al-Makassed di Yerusalem Timur mengatakan mereka telah menerima 40 orang terluka dari Al-Aqsa, dua di antaranya dengan luka kritis.
Sheikh Omar al-Kiswani, direktur Masjid al-Aqsa, mengutuk pasukan Israel atas serangan kekerasan tersebut.
“Pendudukan bertujuan untuk menciptakan kekacauan dan menegaskan diri mereka di al-Aqsa,” ujar Kiswani selama wawancara telepon dengan Al Jazeera Arabic, seperti dilansir dari MEE, Jumat (15/4).
“Di lapangan, pasukan Israel masih ada di tempat kejadian meskipun mereka mengatakan bahwa mereka akan mundur dan meninggalkan lokasi.”
“Para jamaah telah diblokir untuk memasuki situs di gerbang, dengan pasukan Israel meneror jamaah dan menciptakan suasana ketakutan.”
Petugas Medis Dilarang Masuk
Penggerebekan dimulai sesaat setelah selesai sholat subuh, sekitar pukul 05.30 WIB, dan masih berlangsung hingga pukul 09.30 WIB.
Pasukan Israel menyerbu halaman masjid dari beberapa gerbang, memanjat atap aula kiblat – bangunan utama di lokasi di mana shalat berjamaah dilangsungkan – dan mulai menembaki jamaah, mencegah petugas medis mengakses gedung untuk merawat para jemaah yang terluka.
Rekaman yang dibagikan secara online menunjukkan gas air mata dan granat kejut ditembakkan di dalam aula kiblat berkubah perak.
Setelah empat jam penyerangan, pasukan Israel membersihkan semua halaman masjid dari hampir semua jamaah. Mereka kemudian pindah ke jamaah di dalam ruang sholat kibli yang menolak untuk dipaksa keluar.
Namun, puluhan petugas Israel memaksa masuk dan menembak langsung ke arah mereka, sebelum menangkap setidaknya 40 orang.
Sementara itu, penjaga Israel yang ditempatkan di gerbang masjid mencegah warga Palestina memasuki lokasi menjelang salat Jumat, yang akan dimulai dalam beberapa jam.
Bangunan di dalam kompleks telah rusak dalam serangan itu, menurut keterangan saksi.
Petugas medis, jurnalis, sukarelawan masjid, dan wanita menjadi sasaran, menurut laporan media Palestina.
Jurnalis Muhammad Samreen dan Rami al-Khateeb termasuk di antara mereka yang terluka. Setidaknya satu anak ditahan.
Serangan itu terjadi pada hari Jumat kedua Ramadhan, bulan paling suci bagi umat Islam, di mana puluhan ribu jamaah berduyun-duyun ke al-Aqsa untuk berdoa.
Ini juga mendahului hari raya Paskah Yahudi, yang akan dimulai pada hari Jumat dan berlangsung hingga 23 April, di mana pemukim sayap kanan Israel telah bersumpah untuk menyerang Masjid al-Aqsa dan menyembelih hewan di dalam halamannya sebagai pengorbanan agama.
Kelompok-kelompok semacam itu juga mengadvokasi penghancuran masjid, di mana mereka percaya dua kuil Yahudi kuno pernah berdiri, untuk membuka jalan bagi kuil ketiga.
Tahun lalu, beberapa serangan kekerasan oleh pasukan Israel di dalam Masjid al-Aqsa memicu demonstrasi luas di Tepi Barat yang diduduki dan komunitas Palestina di dalam Israel, yang mengarah ke perang 11 hari antara Israel dan kelompok bersenjata di Gaza.
Operasi militer besar-besaran Israel di Jalur yang terkepung itu menewaskan 256 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, menurut PBB. Di Israel, 13 orang tewas oleh roket yang diluncurkan dari Gaza.
(Resa/MEE)