ISLAMTODAY ID- Aksi pembakaran kitab suci Al-Quran di Swedia mendapatkan pembelaan dari perdana menteri setempat.
Magdalena Andersson selaku Perdana Menteri Swedia mengungkapkan bahwa aksi Paludan merupakan sebuah bentuk kebebasan berekspresi.
Bahkan, dia menyerukan bahwa kekerasan tidak sepatutnya dilakukan.
“Di Swedia orang-orang boleh mengekspresikan pendapat mereka, tidak peduli jika aksi tersebut sopan atau tidak, itu adalah bagian demokrasi kita. Tak peduli, apa yang Anda pikirkan, Anda tak boleh menggunakan kekerasan,” ungkap Anders seperti dilansir AFP, Sabtu (16/4).
Dia juga mengatakan bahwa seharusnya masyarakat tidak terhasut oleh perbuatan Paludan.
“Ini adalah jenis reaksi kekerasan yang [Rasmus Paludan] inginkan. Tujuannya adalah untuk menghasut orang untuk saling melawan,” ujar Paludan.
Untuk diketahui, Paludan mengunjungi sebuah wilayah berpenduduk mayoritas muslim di Swedia, lalu membakar Al-Quran dengan pengawalan aparat.
Sedikitnya 200 demonstran memprotes aksi tersebut dengan melempar batu kepada polisi dan membakar kendaraan aparat.
(Resa/Afp)