ITD NEWS — NATO harus menghindari konflik militer terbuka dengan Rusia yang dapat meningkatkan risiko perang nuklir, demikian pernyataan Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Jumat (22/4).
“Saya telah mengatakan sejak awal bahwa kita harus melakukan segala kemungkinan untuk menghindari konfrontasi militer langsung antara NATO dan negara adidaya bersenjata nuklir seperti Rusia,” jelas Olaf Scholz kepada majalah Der Spiegel.
“Saya melakukan segalanya untuk mencegah eskalasi yang mengarah ke perang dunia ketiga. Tidak boleh ada perang nuklir”, tandasnya.
Tanggapannya muncul setelah meningkatnya kritik atas penolakan Jerman untuk mengirim persenjataan berat ke Ukraina.
Scholz memperingatkan bahwa negaranya dapat dianggap sebagai pihak yang berperang jika mengirimkan peralatan seperti tank.
“Itulah mengapa semakin penting bagi kita untuk mempertimbangkan setiap langkah dengan sangat hati-hati dan berkoordinasi erat satu sama lain. Menghindari eskalasi terhadap NATO adalah prioritas utama bagi saya,” kata Scholz.
“Itulah mengapa saya tidak fokus pada pemungutan suara atau membiarkan diri saya terganggu oleh seruan melengking. Konsekuensi dari kesalahan akan dramatis,” tambah dia.
Pada akhir Februari, Scholz mengakhiri kebijakan lama Jerman untuk tidak mengirim senjata ke zona konflik dengan mengizinkan pengiriman ratusan rudal anti-tank dan anti-udara ke Ukraina.
Dalam perubahan kebijakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dia juga mengumumkan dana khusus EUR100 miliar (USD108 miliar) untuk meningkatkan kemampuan militer Jerman.[AA]