ISLAMTODAY ID-Faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza yang terkepung menduga Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menunda-nunda membangun kembali rumah-rumah yang hancur total selama agresi Israel tahun lalu.
Komite Tindak Lanjut Pasukan Nasional dan Islam menyerukan “mempercepat pekerjaan rekonstruksi.” UNRWA telah membantah tuduhan itu.
“Setelah UNRWA menyelesaikan tugas yang diperlukan dalam file rekonstruksi, yang mencakup sekitar 700 rumah di seluruh kantong, kami terkejut bahwa tidak ada yang benar-benar tercapai,” ungkap faksi tersebut kepada Quds Press, seperti dilansir dari MEMO, Jumat (22/4).
“Para donor telah mengucurkan dana, bahan-bahan yang dibutuhkan untuk rekonstruksi tersedia, dan Kementerian Pekerjaan telah berhasil menyelesaikan semua masalah yang dihadapi oleh badan PBB itu,” fraksi menekankan.
Pernyataan itu menunjukkan bahwa penundaan itu disebabkan oleh “birokrasi dan penundaan oleh UNRWA,”dan menggambarkan perilaku Badan itu sebagai “berbahaya dan sama sekali tidak dapat diterima”.
“PBB harus bertanggung jawab atas penundaan itu,” tambah mereka.
Di pihaknya, UNRWA mengatakan telah menyelesaikan pembangunan kembali “rumah yang rusak sebagian”, menjelaskan bahwa mereka akan mulai membangun rumah yang rusak total “dalam waktu seminggu”.
Penasihat media UNRWA, Adnan Abu Hasna, mengatakan kepada wartawan bahwa Badannya telah “membangun kembali sekitar 7.000 rumah yang rusak sebagian, dan 450 rumah lainnya yang rusak parah.”
(Resa/MEMO)