ISLAMTODAY ID-Rusia mengetahui agen-agen CIA yang diduga merekomendasikan para peretas Ukraina untuk membunuh jurnalis Rusia, ungkap Presiden Vladimir Putin pada hari Senin (25/4).
“Kami tahu dengan nama kurator Nazi Ukraina dari dinas Barat, terutama CIA AS, yang memberikan nasihat seperti pembunuhan jurnalis (Rusia),” ungkap Putin pada pertemuan yang diperluas dari Dewan Kantor Kejaksaan Agung di Moskow, seperti dilansir dari AA, Senin (26/4).
Dia mengatakan Barat menggunakan monopoli ruang informasinya untuk melawan Rusia tetapi dengan sedikit keberhasilan dan karenanya mulai beralih ke “terorisme terbuka.”
“Pagi ini, Dinas Keamanan Federal (Rusia) menekan kegiatan kelompok teroris yang berencana membunuh seorang jurnalis TV Rusia yang terkenal. Tentu saja, sekarang mereka akan menyangkal ini, tetapi faktanya, buktinya tidak terbantahkan,” klaimnya.
Dalam beberapa dekade terakhir, Rusia sendiri telah dituduh membunuh sejumlah wartawan, tokoh-tokoh oposisi dan siapa pun yang terlihat mengancam kekuasaan Putin.
Putin kemudian mengungkapkan keterkejutannya atas pernyataan diplomat Eropa yang menyerukan Ukraina untuk memenangkan perang dengan Rusia di medan perang.
“Yang mengejutkan kami, para pekerja diplomatik tingkat tinggi di Eropa dan Amerika Serikat menyerukan satelit Ukraina mereka untuk menggunakan semua kemampuan mereka untuk menang di medan perang. Sungguh diplomasi yang aneh dari mitra kami di AS dan di Eropa,” ungkapnya.
“Tetapi ketika mereka menyadari bahwa ini tidak mungkin, tugas lain muncul – untuk memecah masyarakat Rusia, untuk menghancurkan Rusia dari dalam. Tetapi bahkan di sini ada halangan – itu tidak akan berhasil.”
Ancaman Dari Luar Negeri
Putin menginstruksikan Kantor Kejaksaan Agung untuk memerangi “ekstremisme,” “secara tegas menghentikan tindakan apa pun yang bertujuan untuk mencampuri urusan internal Rusia dari luar,” yang diarahkan pada tujuan-tujuan seperti destabilisasi masyarakat, hasutan xenofobia, atau nasionalisme militan.
Putin juga menyerukan tanggapan segera terhadap penyebaran “ideologi radikal” di Internet, pemalsuan, dan provokasi ketertiban umum dan persiapan tindakan ilegal, yang menurutnya “sering diorganisir dari luar negeri, baik informasinya berasal dari sana atau uang.”
“Provokasi terang-terangan terhadap angkatan bersenjata kita, termasuk menggunakan sumber daya media asing dan jejaring sosial, juga memerlukan penyelidikan menyeluruh,” ujarnya.
Dengan Rusia sendiri menghadapi banyak tuduhan kejahatan perang di Ukraina, Putin juga memerintahkan penyelidikan “fakta massal pelanggaran berat norma-norma hukum internasional oleh formasi neo-Nazi Ukraina (dan) tentara bayaran asing.”
“Kita berbicara tentang pembunuhan warga sipil, penggunaan orang, termasuk anak-anak sebagai tameng manusia, dan kejahatan lainnya,” jelasnya.
Setidaknya 2.435 warga sipil telah tewas dan 2.946 terluka di Ukraina sejak perang dimulai 24 Februari, menurut perkiraan PBB, dengan angka sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.
Lebih dari 5,1 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara lain, dengan lebih dari 7,7 juta lebih pengungsi internal, kata badan pengungsi PBB.
(Resa/AA)