ISLAMTODAY ID-Wei Fenghe mengatakan China adalah ‘satu-satunya mitra strategis’ Muscat setelah mengadakan pembicaraan dengan pejabat Oman.
Menteri Pertahanan China mengadakan pembicaraan dengan pejabat Oman di ibukota kesultanan Muscat pada hari Kamis (28/4), dengan kedua belah pihak berjanji untuk meningkatkan kemitraan strategis mereka, ketika Beijing mendorong untuk memperkuat kehadirannya di Laut Arab.
Wei Fenghe tiba di Oman dari Iran, bertemu dengan menteri luar negeri Oman Sayyid Badr bin Hamad al-Busaidi dan Sultan bin Mohammed al-Nomani, menteri kantor kerajaan.
Dalam sebuah pernyataan, kedua belah pihak mengatakan mereka membahas “perkembangan yang disaksikan dalam hubungan Oman-China di berbagai bidang dan pertukaran serta pandangan tentang isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama.”
Pejabat China dan Oman juga membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama militer gabungan.
Fenghe, yang memimpin delegasi militer, juga bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Oman untuk Urusan Pertahanan Sayyid Shihab bin Tarik Al Said dan Letnan Jenderal Sultan bin Mohammed al-Numani.
Fenghe mengatakan bahwa “China adalah satu-satunya mitra strategis Oman.”
“China dan Oman telah menyaksikan perkembangan yang berkelanjutan dan mendalam dalam hubungan bilateral mereka,” tambahnya, menurut situs berita China Xinhua, seperti dilansir dari MEMO, Jumat (29/4).
Muscat, sekutu AS dan Inggris, selalu mengupayakan kebijakan luar negeri yang netral dan menjaga hubungan dengan berbagai pihak yang bertikai di Timur Tengah dan di seluruh dunia.
Menurut surat kabar Al-Arab yang berbasis di London, kunjungan Fenghe ke Muscat adalah bagian dari dorongan Beijing untuk meningkatkan kehadirannya di kota pesisir Duqm.
Wilayah strategis ini menghubungkan teluk Oman dan Aden, serta Laut Arab dengan Samudera Hindia.
China telah menginvestasikan USD 10,7 miliar di Taman China-Oman di wilayah Duqm, 550km selatan ibu kota Muscat, dan menyewa tanah dari pemerintah Oman untuk mendirikan kawasan industri ringan dan berat serta memperluas fasilitas kilang minyak.
Pada bulan Februari, Oman secara resmi membuka Pelabuhan Duqm, siap menjadi pusat perdagangan, industri dan investasi, yang mampu menangani kapal kontainer besar dan kapal pengangkut minyak mentah.
Pelabuhan tersebut telah menarik minat dari beberapa pemain regional dan global, termasuk India, Iran, Inggris, dan AS.
Pada tahun 2019, Washington setuju dengan Oman untuk mengizinkan angkatan laut AS mengakses pelabuhan strategis, yang cukup besar untuk menampung kapal induk.
(Resa/MEE)