ISLAMTODAY ID-Penggunaan senjata baru oleh Moskow menandai penempatan pertama mereka dalam pertempuran, tambah Ketua Kepala Gabungan Mark Milley.
Penggunaan senjata hipersonik Rusia sebagai bagian dari kampanye militer yang sedang berlangsung melawan Ukraina tidak mengubah konflik secara mendasar, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu (11/5).
Bersaksi bersama Ketua Gabungan Mark Milley, Austin mengatakan pasukan Kremlin telah menggunakan hipersonik “beberapa kali” melawan Ukraina, tetapi mempertahankan bahwa mereka belum menjadi “pengubah permainan besar sampai saat ini.”
Rudal hipersonik adalah senjata mahal yang bergerak setidaknya lima kali kecepatan suara dan membuatnya sulit untuk dilacak dan dicegat.
Ditanya secara khusus apakah penggunaan senjata baru oleh Rusia meningkatkan kemungkinan perang berubah menjadi konflik nuklir, Austin mengatakan “sangat sulit untuk memprediksi” apa yang dipikirkan Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi mengatakan dia tidak percaya itu masalahnya.
“Dia menggunakan senjata hipersonik beberapa minggu yang lalu, dan saya pikir dia mencoba menciptakan efek khusus dengan penggunaan senjata itu,” ungkap kepala pertahanan kepada subkomite DPR, seperti dilansir dari AA, Rabu (11/5).
“Dia punya pilihan, dia bisa melancarkan serangan siber, dia bisa menggunakan senjata kimia, hal-hal semacam itu yang kita semua waspadai, untuk melihat apakah dia membuat keputusan seperti itu, tapi saya yakin, dia tidak sampai gunakan senjata nuklir,” ungkapnya.
Milley sependapat dengan penilaian Austin, mengatakan bahwa sementara senjata itu jauh lebih cepat daripada rudal yang dikembangkan sebelumnya, “kami tidak melihat efek yang benar-benar signifikan atau mengubah permainan.”
Dia mengakui bahwa penggunaannya di Ukraina menandai pertama kalinya mereka dikerahkan dalam pertempuran.
(Resa/AA)