ISLAMTODAY ID-Pakistan mengerahkan militer untuk melindungi fasilitas penting di daerah zona merah Islamabad, saat PM Imran Khan yang digulingkan mengumpulkan ribuan pendukungnya untuk demonstrasi besar anti-pemerintah.
Pemerintah baru Pakistan telah memerintahkan pengerahan pasukan di Islamabad untuk melindungi gedung-gedung pemerintah utama dan instalasi penting setelah PM terguling Imran Khan tiba di ibu kota dengan konvoi ribuan pendukung.
Pemerintah federal memberlakukan Pasal 245 Konstitusi Republik Islam Pakistan, yang mengizinkan pengerahan “pasukan Angkatan Darat Pakistan yang cukup kuat” di zona merah ibu kota, kata Kementerian Dalam Negeri negara itu pada Kamis (26/5) pagi.
Sejak dilengserkan dari kekuasaan melalui mosi tidak percaya bulan lalu, bintang kriket yang beralih menjadi politisi itu telah memberikan tekanan pada penguasa koalisi baru yang rapuh di negara itu dengan menggelar protes massa, menggembar-gemborkan klaim bahwa ia digulingkan dari jabatannya dalam “konspirasi asing”.
Dalam pertikaian utama dengan para pesaingnya, Khan telah menyerukan para pendukung partainya Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) untuk berkonvoi ke Islamabad dan melakukan aksi duduk sampai pemilihan umum baru diumumkan.
“Saya ingin mengingatkan Anda bahwa kami melakukan jihad, bukan politik. Ini adalah perjuangan kami untuk kebebasan sejati,” ungkap Khan dalam pesan video, seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (26/5).
Khan bergabung dengan pawai dengan cara yang dramatis, tiba dengan helikopter yang mendarat di jalan raya yang dipenuhi para pendukung di luar kota Mardan, 100 kilometer barat laut Islamabad.
Konvoi dari sekitar 25.000 pendukungnya, yang dimulai di basis kekuatannya di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, beringsut di sepanjang jalan raya sebelum mencapai Islamabad tak lama setelah tengah malam pada hari Kamis.
Pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif telah berjanji untuk menghentikan para pengunjuk rasa memasuki ibu kota, menyebut aksi unjuk rasa itu sebagai upaya untuk “memecah bangsa dan mempromosikan kekacauan”.
Namun dalam sidang darurat Mahkamah Agung pada Rabu sore, hakim memberikan izin untuk rapat umum di pinggir kota, meskipun Khan mengatakan dia akan melanjutkan rencana untuk mencapai pusat.
Polisi sejak itu melonggarkan beberapa rute ke Islamabad, yang diblokade sepanjang hari dengan kontainer pengiriman di titik masuk dan keluar utama.
“Kami memilih dia dan kekuatan asing mengusirnya dari kekuasaan. Kami tidak akan membiarkan ketidakadilan ini terjadi,” ungkap Afzal Ali, 29, kepada kantor berita AFP, setelah bergabung dengan konvoi.
Ribuan lainnya juga berkumpul di Islamabad untuk mengantisipasi kedatangan Khan.
(Resa/TRTWorld)