ISLAMTODAY ID-Menteri Luar Negeri China Wang Yi memulai tur delapan negara minggu ini yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan keamanan negaranya yang berkembang di Pasifik Selatan—wilayah yang didominasi oleh Australia dan AS.
Beijing telah meminta AS untuk menjauh dari keputusan berdaulat yang dibuat oleh negara-negara kepulauan Pasifik.
China mengamankan lebih dari selusin perjanjian dengan Kepulauan Solomon dan Kiribati selama dua hari pertama dari tur selama seminggu yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Wang Yi mulai Kamis (26/5) dan seterusnya.
Selain kesepakatan yang bertujuan untuk meningkatkan kehadiran ekonomi China di Kepulauan Solomon dan Kiribati, Wang berharap kunjungan ke negara-negara ini memperkuat “fondasi politik bilateral” di kawasan itu.
Sementara itu, kunjungan Wang ke negara-negara Pasifik Selatan telah mendapat sorotan besar dari Barat di tengah laporan bocor yang menunjukkan bahwa China merencanakan pakta keamanan payung dengan 10 negara.
Departemen Luar Negeri AS pada hari Kamis (26/5) memperingatkan bahwa kesepakatan yang diusulkan tentang kepolisian, keamanan, dan komunikasi data dapat “mendorong ketegangan regional dan internasional”.
Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri China pada hari Jumat (27/5) mengatakan bahwa kerja sama Beijing dengan negara-negara kepulauan Pasifik “tidak menargetkan negara mana pun dan tidak boleh diganggu oleh negara mana pun”.
“Bukanlah kebijakan luar negeri China, juga bukan gaya China, untuk memaksakan kesepakatan bisnis pada orang lain, ikut campur dalam urusan internal Kepulauan Solomon, atau merusak kepentingan negara lain”, ungkap Wang Yi, seperti dilansir dari Sputniknews, Jumat (27/5).
Beijing belum merilis informasi tentang perjanjian yang ditandatangani dengan Kepulauan Solomon.
Namun, di pihaknya, negara Pasifik tersebut mengatakan bahwa kedua negara menandatangani kesepakatan terkait ekonomi biru, preferensi tarif, penerbangan sipil, serta pencegahan dan mitigasi bencana.
“China telah menjadi mitra infrastruktur utama Kepulauan Solomon. China tetap menjadi mitra dagang utama Kepulauan Solomon”, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri Kepulauan Solomon berbunyi.
China juga akan merekonstruksi Honiara dan mempercepat proyek pembangunan stadion dan pusat kesehatan di negara Pasifik Selatan itu.
Kiribati, yang seperti Kepulauan Solomon juga mengalihkan hubungan diplomatik dari Taiwan ke China pada 2019, menandatangani 10 MoU kerja sama pembangunan pada Jumat (27/5).
Namun, menentang spekulasi, kesepakatan tidak termasuk perjanjian keamanan.
Menteri Luar Negeri China Wang dijadwalkan mengunjungi Samoa, Fiji, Tonga, Vanuatu, Papua Nugini, dan Timor-Leste dalam beberapa hari ke depan.
Dia akan menjadi tuan rumah Pertemuan Menteri Luar Negeri Negara-negara Kepulauan China-Pasifik kedua di Fiji pada 30 Juni.
Pada hari Jumat (27/5), Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, yang membatalkan kunjungannya ke Fiji dari tur delapan negara Wang, memperingatkan negara-negara Pasifik tentang potensi konsekuensi memiliki pakta keamanan dengan China.
“Kami telah menyatakan keprihatinan kami secara terbuka tentang perjanjian keamanan antara Kepulauan Solomon dan China dan alasannya adalah karena kami, seperti halnya negara-negara Pasifik lainnya, kami pikir ada konsekuensinya”, ungkap Wong di Fiji.
Menteri luar negeri yang baru diangkat menekankan bahwa pemerintah Partai Buruh Australia ingin sekali mendengarkan keprihatinan negara-negara Pasifik, khususnya tentang perubahan iklim.
“Ini adalah negara-negara Pasifik untuk membuat keputusan mereka sendiri tentang dengan siapa mereka ingin bermitra dan di bidang mana, dan kami menghormati itu”, ujar menteri luar negeri Australia.
Australia memiliki perjanjian bilateral dengan beberapa negara Pasifik yang memungkinkannya untuk mengerahkan pasukan selama keadaan darurat atas permintaan negara-negara kepulauan.
Menteri luar negeri China telah menegaskan bahwa setiap serangan terhadap kerjasama keamanan normal China-Kepulauan Solomon “akan menjadi jalan buntu dan setiap gangguan dan sabotase akan gagal”.
Bulan lalu, China dan Kepulauan Solomon menandatangani pakta keamanan yang menimbulkan kecurigaan di antara AS dan sekutunya, khususnya Australia.
Mereka telah menyatakan keprihatinan tentang kesepakatan itu, dengan mengatakan itu “berpotensi merusak stabilitas di kawasan kami”.
Di Honiara, Menteri Luar Negeri China Wang menjelaskan tentang tiga prinsip bagi China dan Kepulauan Solomon untuk mempromosikan kerja sama keamanan.
Dia mengatakan bahwa perjanjian kerangka kerja sama keamanan bertujuan untuk membantu Kepulauan Solomon dalam meningkatkan kemampuan kepolisian dan penegakan hukumnya.
(Resa/Sputniknews)