ISLAMTODAY ID – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Ahad (29/5) mengatakan bahwa Turki dan Israel akan mengadakan negosiasi pengiriman gas dari Mediterania Timur ke Eropa melalui Turki.
Awal bulan ini, juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengatakan bahwa gas dari Mediterania Timur dapat menjadi alternatif pasokan Rusia untuk Uni Eropa, dan Ankara siap menjadi bagian dari proses ini.
“Akan ada pembicaraan menteri energi dan sumber daya alam kami dengan pejabat Israel mengenai mengambil langkah ini pada gas alam dengan Israel,” ujar Erdogan kepada wartawan, seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (30/5).
Lebih lanjutm Erdogan menambahkan bahwa pihak Israel telah menyatakan kesiapannya atas masalah tersebut.
Memperhatikan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah untuk membawa hubungan Turki-Israel ke keadaan yang lebih positif, Erdogan mengatakan bahwa pandangan tentang masalah ini positif saat ini.
Ini terjadi setelah Menlu Turki Mevlut Mevlüt avuşoğlu mengunjungi Yerusalem, di mana dia berjanji untuk meningkatkan hubungan dengan Israel.
Ini menjadi kunjungan pertama pejabat tinggi Turki ke negara itu dalam 15 tahun.
Semakin banyak negara di Timur Tengah tampaknya merevitalisasi hubungan ekonomi dan bahkan diplomatik dengan negara Israel, yang secara tradisional dikelilingi oleh musuh di kawasan itu.
Setelah Kesepakatan Abraham yang dimediasi AS, di mana UEA dan Bahrain setuju untuk menormalkan hubungan dengan Israel, Maroko dan Sudan juga bergabung dengan proses normalisasi, yang diluncurkan oleh pemerintahan Trump.
Setelah peristiwa ini, ada desas-desus bahwa Arab Saudi mungkin akan mengikutinya.
(Resa/Sputniknews)