ISLAMTODAY ID- Kelompok perlawanan Palestina, Hamas pada hari Selasa (31/5) menolak berkomitmen untuk tenang di tengah eskalasi Israel di Yerusalem Timur yang diduduki, Kantor Berita Anadolu melaporkan.
“Para mediator berusaha mendapatkan janji dari Hamas untuk menghindari eskalasi, tetapi ini ditolak,” juru bicara Hamas, Hazem Qassem mengatakan kepada Anadolu Agency.
“Kami tidak dapat berbicara tentang ketenangan pada saat pendudukan (Israel) melanjutkan perilaku agresifnya,” tambahnya, seperti dilansir dari MEMO, Selasa (31/5).
Juru bicara Hamas mengatakan kelompoknya mengatakan kepada para mediator bahwa “mereka tidak dapat mentolerir agresi apa pun di tempat-tempat suci.”
Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina setelah pawai bendera kontroversial oleh pemukim Israel melalui Yerusalem Timur dan serangan pemukim harian ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
Pada hari Ahad (29/5), Kepala Politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan dia menolak memberikan jaminan kepada para mediator mengenai situasi di wilayah Palestina.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Ini mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
(Resa/MEMO)