ISLAMTODAY ID-Pada beberapa kesempatan dari 26 April hingga 26 Mei, pesawat Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat mendekati pesawat patroli jarak jauh CP-140 Aurora Angkatan Udara Kanada, kata Angkatan Bersenjata Kanada.
Militer Kanada menuduh pesawat tempur China melecehkan pesawat patrolinya saat mereka memantau penghindaran sanksi Korea Utara, terkadang memaksa pesawat Kanada untuk mengalihkan jalur penerbangan mereka.
Pada beberapa kesempatan dari 26 April hingga 26 Mei, pesawat Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) mendekati pesawat patroli jarak jauh CP-140 Aurora Angkatan Udara Kanada, ungkap Angkatan Bersenjata Kanada dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (1/6).
“Dalam interaksi ini, pesawat PLAAF tidak mematuhi norma-norma keselamatan udara internasional,” ungkap pernyataan itu, seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (2/6).
“Interaksi ini tidak profesional dan/atau membahayakan keselamatan personel RCAF kami.”
Dalam beberapa kasus, awak pesawat Kanada merasa sangat berisiko sehingga mereka harus segera mengubah jalur penerbangan mereka untuk menghindari potensi tabrakan dengan pesawat yang mencegat, tambah pernyataan itu.
Beijing belum mengomentari tuduhan tersebut.
‘Operasi NEON’
Interaksi semacam itu menjadi perhatian dan frekuensinya meningkat, kata militer Kanada, mencatat bahwa misi terjadi selama operasi yang disetujui PBB untuk menerapkan sanksi terhadap Korea Utara.
Pesawat Kanada adalah bagian dari “Operasi NEON” Ottawa yang melihat kapal militer, pesawat dan personel dikerahkan untuk mengidentifikasi dugaan penghindaran sanksi di laut, termasuk pengiriman bahan bakar dari kapal ke kapal dan pasokan lainnya yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.
China, yang mengatakan telah memberlakukan sanksi DK PBB, bergabung dengan Rusia pada pekan lalu dalam memveto proposal yang dipimpin AS untuk sanksi baru terhadap Korea Utara atas peningkatan uji coba rudalnya.
“Dalam keadaan saat ini, meningkatkan sanksi tidak akan membantu menyelesaikan masalah,” ungkap juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian dalam sebuah pengarahan pada hari Rabu (1/6).
Angkatan udara China dan Rusia melakukan patroli udara bersama pekan lalu di atas Laut Jepang, Laut China Timur dan Pasifik Barat, latihan pertama sejak serangan Rusia di Ukraina.
(Resa/TRTWorld)