ISLAMTODAY ID- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Jumat (3/6) bahwa inflasi di AS adalah konsekuensi dari kesalahan otoritas keuangan Amerika dan di UE lebih terkait dengan kebijakan energi di Brussel.
Lebih lanjut, itu tidak ada hubungannya dengan Moskow atau tindakannya di Ukraina, tambahnya.
Upaya untuk menyalahkan gejolak di Ukraina atas meroketnya biaya hidup di Barat sama dengan menghindari tanggung jawab, kata Putin dalam sebuah wawancara TV yang mengikuti pertemuannya dengan kepala Uni Afrika Macky Sall di Sochi.
Hampir semua pemerintah menggunakan stimulus fiskal untuk mendukung populasi dan perusahaan yang terkena dampak penguncian Covid-19.
Rusia melakukannya “jauh lebih hati-hati dan tepat”, tanpa mengganggu gambaran makroekonomi dan memicu inflasi, bantah Putin.
Di AS, sebaliknya, jumlah uang beredar tumbuh sebesar 38% – sebesar $5,9 triliun – dalam waktu kurang dari dua tahun, dalam apa yang disebutnya sebagai “hasil mesin cetak yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
Rupanya, otoritas keuangan AS berasumsi bahwa karena dolar adalah mata uang dunia, seperti di masa lalu, ini akan menghilang di seluruh ekonomi dunia dan tidak akan terlihat di Amerika.
Ternyata tidak demikian.
“Menteri Keuangan AS Janet Yellen melakukan hal yang “layak” dengan mengakui bahwa dia salah tentang inflasi,” ujar Putin, seperti dilansir dari RT, Jumat (3/6).
“Jadi ini adalah kesalahan otoritas keuangan dan ekonomi AS, itu tidak ada hubungannya dengan tindakan Rusia di Ukraina, tidak sama sekali.”
Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada hari Selasa (31/5), Yellen mengatakan bahwa dia tidak sepenuhnya memahami “kejutan besar dan tak terduga terhadap ekonomi yang mendorong harga energi dan pangan, serta kemacetan pasokan” yang akhirnya mendorong inflasi.
Mengenai UE, Putin menduga bahwa inflasi di sana disebabkan oleh “kebijakan picik” Komisi Eropa di sektor energi dalam mempromosikan “agenda hijau” dari masalah iklim.
Eropa juga menolak proposal Rusia untuk kontrak gas alam jangka panjang, yang menaikkan harga di pasar spot, ungkap Putin.
“Semuanya saling berhubungan,” kata pemimpin Rusia itu, mencatat bahwa kenaikan harga gas kemudian “secara dramatis” menaikkan harga pupuk – antara lain – dan membuat banyak industri tidak menguntungkan, memaksa mereka untuk tutup.
Bagi banyak politisi Eropa, katanya, ini adalah perkembangan yang sama sekali tidak terduga.
“Tapi kami memperingatkan tentang ini, dan ini tidak ada hubungannya dengan operasi militer Rusia di Donbass, tidak ada hubungannya sama sekali,” ujar Putin.
(Resa/RT)