ISLAMTODAY ID- Artikel ini ditulis oleh Kyle Anzalone melalui AntiWar.com, dengan judul NATO Kicks Off Baltic War Games With Finland, Sweden As Russia Tensions Boil.
Pakta Pertahanan Atlantik Utara mengumumkan akan meluncurkan latihan militer dengan 7.000 tentara di Baltik.
Latihan perang yang provokatif akan mencakup Swedia dan Finlandia.
Stockholm menjadi tuan rumah latihan setelah mengajukan permohonan keanggotaan NATO bulan lalu.
Latihan perang Operasi Baltik (BALTOPS 22), berbasis di Stockholm yang terdiri dari operasi angkatan laut dan berlangsung dari tanggal 5-17 Juni.
Latihan tersebut akan melibatkan 45 kapal dan 75 pesawat. 16 negara akan berpartisipasi, termasuk Belgia, Bulgaria, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Latvia, Lithuania, Belanda, Norwegia, Polandia, Swedia, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.
Latihan perang tahunan menjadi semakin penting karena Helsinki dan Stockholm baru-baru ini mengajukan untuk bergabung dengan NATO.
USS Kearsarge berada di ibu kota Swedia untuk latihan perang. Menurut Ketua Gabungan Kepala, Jenderal Mark Milley mengatakan, bagian dari misi kapal adalah unjuk kekuatan ke Rusia.
“Saya pikir kehadiran Kearsarge di sini adalah pernyataan yang cukup kuat,” ungkap Milley, seperti dilansir dari ZeroHedge, Selasa (7/6).
“Ini adalah latihan besar dengan 7000-8000 tentara dari 16 negara, dua di antaranya bukan anggota NATO.”
Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson menambahkan, “Ini menunjukkan jaminan keamanan Presiden Biden diikuti oleh tindakan.”
Beberapa anggota NATO memberikan jaminan keamanan kepada Swedia dan Finlandia saat mereka menjalani proses keanggotaan.
Jaminan keamanan dimaksudkan untuk mencegah serangan Rusia sebelum Stockholm dan Helskinki menerima perlindungan di bawah pakta pertahanan bersama aliansi.
Rusia mengatakan tidak akan bereaksi terhadap Finlandia dan Swedia yang bergabung dengan aliansi Atlantik Utara, tetapi memperingatkan terhadap penumpukan militer di negara-negara Nordik.
Antti Pelttari, kepala dinas intelijen Finlandia, menegaskan Moskow tidak menargetkan Helsinki dengan pembalasan sejak mengajukan aplikasi NATO-nya.
“Sudah agak sepi, dan semoga tetap seperti itu,” ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan Financial Times. “Ini adalah hal yang positif bahwa tidak ada yang terjadi.”
(Resa/ZeroHedge)