ISLAMTODAY ID-Polisi di India utara telah menangkap seorang pemimpin pemuda dari Partai Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa karena memposting komentar anti-Muslim di media sosial.
Harshit Srivastava, seorang pemimpin pemuda dari BJP Perdana Menteri Narendra Modi, ditangkap di kota Kanpur menyusul ketegangan komunal pekan lalu selama protes oleh umat Islam untuk mengecam komentar anti-Islam.
“Kami menangkap politisi lokal karena membuat pernyataan menghasut terhadap Muslim,” ungkap Prashant Kumar, polisi senior.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa setidaknya 50 orang ditahan menyusul ketegangan di Kanpur.
Semenatara itu, pengacara Srivastava tidak tersedia untuk dimintai komentar.
Kerusuhan sporadis dilaporkan di bagian lain negara itu setelah komentar terhadap Nabi Muhammad SAW oleh juru bicara BJP Nupur Sharma selama debat televisi.
“Dia telah diskors dari partai sementara juru bicara lain Naveen Kumar Jindal dikeluarkan atas komentar yang dia buat tentang Islam di media sosial,” ungkap BJP, seperti dilansir dari Daily Sabah, Rabu (8/6).
Kemarahan domestik mendapatkan momentum baru setelah para pemimpin dari negara-negara Islam seperti Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Iran dan Afghanistan menuntut permintaan maaf dari pemerintah India dan memanggil diplomat untuk memprotes anti -komentar Islam.
57 anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang berpengaruh mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penghinaan itu datang dalam konteks suasana kebencian yang semakin intens terhadap Islam di India dan pelecehan sistematis terhadap umat Islam.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan pada hari Senin bahwa tweet dan komentar ofensif sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah.
Kontroversi tersebut telah menjadi tantangan diplomatik bagi Modi yang dalam beberapa tahun terakhir telah memperkuat hubungan kuat dengan negara-negara Islam yang kaya energi.
Instruksi telah dikeluarkan kepada beberapa anggota partai nasionalis Hindunya untuk “sangat berhati-hati” ketika berbicara tentang agama di platform publik.
Anggota kelompok hak asasi Islam di India mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya para pemimpin asing yang berpengaruh berbicara menentang apa yang mereka sebut penghinaan yang dialami oleh komunitas minoritas.
“Suara kami akhirnya didengar, hanya para pemimpin dunia yang dapat mendorong pemerintah Modi dan partainya untuk mengubah sikap mereka terhadap Muslim,” ungkap Ali Asghar Mohammed, penggerak kelompok hak sukarela untuk Muslim di kota Mumbai.
(Resa/Daily Sabah)