ISLAMTODAY ID-Ribuan pengunjuk rasa menuntut negara-negara mayoritas Muslim memboikot produk India dan memutuskan hubungan dengan New Delhi atas komentar terhadap Nabi Muhammad yang dibuat oleh dua pejabat partai pemerintah India.
Pawai dimulai pada hari Kamis (16/6) di Masjid Baitul Mukarram utama negara itu tetapi diblokir oleh polisi saat menuju Kedutaan Besar India, beberapa kilometer jauhnya.
Selain itu, mereka juga menuntut Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina secara terbuka mengutuk komentar yang dibuat sebelumnya oleh dua pejabat di Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Hasina telah mempertahankan hubungan yang hangat dengan India.
Menteri Informasi dan Penyiaran Hasan Mahmud mengatakan kepada sekelompok wartawan India bahwa perselisihan itu adalah masalah internal India, menurut laporan media India.
‘Kami Mencintai Muhammad’
Saat mereka berbaris, para pengunjuk rasa meneriakkan “Turunkan Modi” dan “Penghinaan terhadap Islam, tidak akan ditoleransi.” Banyak yang membawa plakat bertuliskan “Kami mencintai Muhammad.”
“Setelah polisi menghentikan pawai, lima orang diizinkan menuju Kedutaan Besar India,” ujar Shahidul Islam Kabir, juru bicara sponsor protes, Islami Andolon Bangladesh, seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (16/6)
Kelompok itu berjanji akan melanjutkan demonstrasinya.
Partai pemerintahan India telah menskors salah satu pejabat dan mengusir yang lain, tetapi pengunjuk rasa mengatakan tindakan itu tidak cukup.
Setidaknya lima negara Arab telah mengutuk pernyataan tersebut dan mengajukan protes resmi terhadap India.
Pakistan, Afghanistan, Indonesia, Malaysia, Irak, Maladewa, dan Türkiye adalah di antara negara-negara yang mengutuk komentar para politisi India.
Mereka mengikuti meningkatnya kekerasan terhadap minoritas Muslim India oleh nasionalis Hindu yang telah dikuatkan oleh sikap diam Modi tentang serangan semacam itu sejak dia terpilih pada tahun 2014.
(Resa/RT)